Team Krakatoa Marine Untirta Perkuat Riset Kapal untuk Bersaing di Kontes Kapal Indonesia 2025
Krakatoa Marine Team Universitas Sultan Ageng Tirtayasa--
INFORADAR.ID - Krakatoa Marine Team Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) terus memantapkan riset maritim untuk menghadapi Kontes Kapal Indonesia (KKI) 2025.
Tim yang berada di bawah naungan Lembaga Semi Otonom Kreativitas Mahasiswa Mesin Untirta (KREAMMUR) ini dibentuk atas inisiatif mahasiswa yang melihat perlunya pengembangan riset maritim di jurusan Teknik Mesin.
“Di KREAMMUR sudah ada riset mobil dan pesawat. Dari situ kami merasa bidang kapal juga harus punya ruang pengembangan,” ujar Misfalah, General Manager Krakatoa Marine Team.
Pada tahun ini tim mengikuti lima kategori lomba, dua kategori prototype dan tiga kategori desain kapal. Evaluasi dimulai sejak awal tahun dengan meninjau kembali kapal yang pernah diturunkan pada KKI 2024.
Setelah melalui tahap proposal, Krakatoa Marine berhasil lolos di empat kategori, yakni ERC (Electrical Remote Control) dan FERC (Fuel Engine Remote Control) pada prototype serta IDK (Inovasi Desain Konstruksi) dan ISPK (Inovasi Sistem Perkapalan dan Kelistrikan) pada desain. Pada seleksi lanjutan, dua kategori prototype kembali melaju setelah melalui penilaian video kemajuan.
“Setiap tahap kami lakukan dengan fokus. Jika ada kekurangan atau kerusakan, langsung kami perbaiki sebelum keberangkatan,” kata Misfalah.
Keunggulan kapal tahun ini terletak pada proses pembuatan lambung menggunakan metode vacuum bagging yang membuat struktur semakin ringan. Tim juga mengembangkan komposit berbahan serat alami untuk meningkatkan efisiensi dan kekuatan bodi.
Lambung semi-V dipilih untuk menopang kebutuhan kecepatan sekaligus menjaga keseimbangan. Menurut Misfalah, inovasi ini menjadi salah satu poin yang paling diperhatikan dalam kompetisi kategori kecepatan.
Krakatoa Marine beranggotakan 20 mahasiswa, terdiri dari divisi teknis dan nonteknis. Divisi teknis mencakup sistem kendali, manufaktur, dan desain bodi kapal, sementara nonteknis menangani konten kreatif dan administrasi. Tantangan terbesar bagi mereka adalah membagi waktu antara akademik dan riset.
“Kami harus konsisten di dua tempat. Teori dari kelas harus langsung diterapkan di lapangan, jadi manajemen waktu itu benar-benar penting,” ungkapnya.
Dukungan kampus turut menjadi penguat langkah mereka. Untirta memberi fasilitas transportasi, akomodasi, serta insentif akademik berupa konversi nilai dan beasiswa bagi tim yang meraih juara satu. Jurusan Teknik Mesin juga memberikan kebijakan bebas skripsi bagi mahasiswa yang berprestasi di ajang nasional.
Tahun ini tim menargetkan podium juara satu sekaligus memperkuat regenerasi agar riset maritim di Untirta terus berkelanjutan.
“Kami ingin bukan hanya sekadar ikut lomba, tapi membangun budaya riset yang bisa diwariskan ke generasi berikutnya,” ujar Misfalah. Ia berharap keikutsertaan Krakatoa Marine dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk berani berinovasi dan tidak berhenti pada zona nyaman.
Krakatoa Marine Team menegaskan bahwa riset yang mereka lakukan tidak berhenti pada kompetisi. Mereka berharap inovasi kapal yang dikembangkan dapat membawa nama baik Untirta sekaligus ikut mendorong perkembangan teknologi maritim Indonesia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
