Situs Batu Goong, Peninggalan Sejarah Zaman Baheula di Pandeglang

Situs Batu Goong, Peninggalan Sejarah Zaman Baheula di Pandeglang

Situs Batu Goong, peninggalan zaman purbakala yang ada di Kabupaten Pandeglang.-kemendikbud.go.id-

INFORADAR.ID - Situs Batu Goong terletak di Desa Cigadung, Sukasari, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Akses ke lokasi situs Batu Goong ini tidak sulit, mengingat lokasinya yang dekat dengan pusat wisata Pantai Carita dan Labuan atau ± 30 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Pandeglang.

Situs ini disebut situs Batu Goong karena beberapa artefak batu yang rumit ini berbentuk gamelan/kenong (Sunda Goong). Masyarakat setempat menyebutnya dengan Batu Goong.

Dilansir dari laman kemendikbud, situs Batu Goong berisi berbagai alat batu, termasuk 12 buah batu. Batu-batu tersebut kini dilindungi oleh kubah berukuran 5,3 meter kali 5,3 meter. 

Sebuah batu menhir berdiri di tengah dikelilingi oleh 10 batu silinder beralas datar (palinggih) dan satu artefak kecil berbentuk gong (kenong).

Batu yang berdiri di tengah tampaknya berfungsi sebagai pusat di mana batu-batu lainnya disusun. Bentuk ini sering disebut 'temu gelang' dan sering terlihat dalam tradisi pemujaan megalitik.

Selain ke-12 batu tersebut, ada sebuah artefak batu yang masih terkubur di luar cungkup.

Batu-batu tersebut dilindungi oleh pagar. Batu-batu berbentuk silinder ini berdiameter relatif seragam, berkisar antara 50-52 cm, namun memiliki tinggi yang bervariasi.

Di luar Kompleks Batu Goong yang dipagari, terutama di bagian barat daya, terdapat dua buah batu dengan bentuk dan ukuran yang berbeda.

Salah satu batu terletak kurang lebih 15 meter dari area situs Batu Goong. Batu ini berbentuk seperti kenong (goong) dan sebagian tubuhnya terpendam di dalam tanah.

Sebanyak 15 batu ditemukan dari kelompok batu goong ini. Selain alat-alat batu, ditemukan juga serpihan keramik asing dari dinasti Song (abad ke-12), Ming (abad ke-15) dan Thai (abad ke-14) serta sebuah kaki arca yang kemungkinan berasal dari masa Klasik di sekitar Bukit Kaduglin (Sudarti, 2013). (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: kebudayaan.kemendikbud.go.id