Pj Gubernur Banten Tandatangani Surat Rekomendasi Geopark Bayah Dome Sebagai Geopark Nasional
Penandatanganan surat rekomendasi pengajuan Geopark Bayah Dome sebagai Geopark Nasional kepada Komite Nasional Geopark Indonesia.-Foto : Pemprov Banten-
SERANG, INFORADAR.ID - Pj Gubernur Banten Al Muktabar telah menandatangani surat rekomendasi pengajuan Geopark Bayah Dome sebagai Geopark Nasional kepada Pemerintah Pusat melalui Komite Nasional Geopark Indonesia(KNGI).
Rekomendasi ini merupakan kontribusi serius dari Pemprov Banten untuk melindungi sumber kekayaan di daerah Provinsi Banten, baik itu kekayaan sumberdaya alamnya, serta warisan geologi yang luar biasa sebagai syarat utama sebagai kawasan geopark.
“Kegiatan ini merupakan rencana pembangunan di Provinsi Banten yaitu Kabupaten Lebak. Geopark Bayah Dome secara bersama-sama akan kita usahakan menjadi Geopark Nasional,” ungkap Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar seusai menerima Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya di Ruang Rapat Gubernur, KP3B, Kota Serang, Senin, 10 Juli 2023, sebagaimana dikutip dari siaran pers.
Al Muktabar berharap, dengan pengembangan Geopark Bayah Dome menjadi Geopark Nasional ini mampu menciptakan destinasi wisata yang melibatkan masyarakat dalam setiap perkembangannya. Sehingga, kesejahteraan bisa tercipta di Provinsi Banten.
“Sesuai dengan visi misi Geopark Bayah Dome menciptakan destinasi wisata yang inklusif dan mendunia, kita terus berusaha mensejahterakan masyarakat Indonesia karena jika Lebak maju, Banten maju, Indonesia maju,” tandasnya.
Berdasarkan Keputusan Bupati Lebak Nomor: 050/Kep.114-BAPELTIBANGDA/2023 Geopark Bayah Dome merupakan kawasan geopark yang mencakup 15 kecamatan, 179 desa dan 5 kelurahan dengan luas 201.537 hektare yang mempertimbangkan aksesibilitas dan visibilitas serta keberadaan potensi warisan geologi, keragaman geologi, keanekaragaman hayati, dan keragaman budaya.
Pada kesempatan itu, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menyampaikan kajian pengembangan Geopark Bayah Dome menjadi Geopark Nasional ini sangat panjang.
Ia menyatakan, pengembangan geopark ini merupakan perubahan dari ekstraksi ke konservasi yang menerapkan filosofi geopark dengan memuliakan warisan bumi dan menyejahterakan masyarakat.
“Dalam hal tersebut, konservasi menjadi penting untuk dikolaborasikan dengan kegiatan pembangunan melalui pariwisata yang berkelanjutan salah satunya melalui geopark ini,” jelas Iti.
Dengan diajukan sebagai geopark nasional, Iti menambahkan upaya tersebut diharapkan mampu meningkatkan berbagai potensi lokal yang dapat dikembangkan. Salah satunya melalui sektor pariwisata yang mampu mengakselerasi pembangunan ekonomi di daerah yang mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Dengan diberikannya amanat menuju geopark nasional, tentunya kita harus mengedepankan kesejahteraan masyarakat yang tertuang dalam pembangunan berkelanjutan dengan mengoptimalkan pemulihan ekonomi daerah yang tentunya mengedepankan potensi lokal,” ungkapnya.
Iti juga menjelaskan, langkah Geopark Bayah Dome menjadi geopark nasional tentunya diiringi dengan program-program yang berkesinambungan dan berkolaborasi. Dengan begitu, pembangunan Provinsi Banten melalui geopark nasional mampu diijadikan destinasi wisata yang mendunia.
“Dan tentunya kita tidak bisa berdiri sendiri, konsep pentahelix itu yang kita lakukan karena kita tidak bisa berdiri sendiri. Berkolaborasi dengan mempelajari keragaman hayati, pendidikan, perkembangan perekonomian dan sarana prasarana ini sangat kita butuhkan,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Iti menyampaikan beberapa implementasi pengembangan geopark seperti pemasangan Sign-Board dan Penyusunan Modul Kurikulum Pembelajaran Geopark untuk SMP (IPS). Diharapkan, mampu menjadi bekal untuk memperkuat Geopark Bayah Dome menjadi Geopark Nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: