Dari Bakiak Hingga Silat, Inilah Jenis Olahraga Tradisional Indonesia

Dari Bakiak Hingga Silat, Inilah Jenis Olahraga Tradisional Indonesia

Lompat Batu Nias merupakan salah satu olahraga tradisional Indonesia-@puspita_nagari-instagram.com

Tarung Derajat

Seni bela diri ini diciptakan oleh Ahmad Drajat dan kemudian dikembangkan di Bandung pada tahun 1960-an. Bahkan, seni bela diri ini kini resmi menjadi olahraga nasional dan pelatihan dasar bagi anggota TNI.

Egrang

Olahraga yang dapat digambarkan sebagai permainan ini membutuhkan kemampuan fisik tingkat tinggi serta keseimbangan yang baik. Egrang telah lama dimainkan di Indonesia dan sangat populer di Pulau Jawa.

Lompat Batu

Berasal dari Kepulauan Nias di Sumatera, olahraga ini dianggap sebagai olahraga ekstrim karena sangat berbahaya dan bukan untuk amatir atau sembarang orang.

Lompat batu berawal dari taktik perang yang menggunakan struktur batu sebagai benteng pertahanan. Dikenal secara lokal sebagai zawo-zawo, olahraga ini juga dipraktekkan dalam upacara-upacara tertentu.

Pacu Jalur

Provinsi Riau juga merupakan rumah bagi olahraga tradisional yang unik dan menarik ini. Pacu Jalur awalnya hanya dimainkan di desa-desa di sekitar Sungai Kuantan untuk memperingati hari besar keagamaan seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, Idul Fitri dan Tahun Baru Muharam.

Selain menarik perhatian wisatawan, olahraga ini juga menjadi ajang kompetisi SEA Games dan latihan resmi Indonesia.

Uniknya, kompetisi nasional Pacu Jalur diadakan secara rutin setiap tahun pada tanggal 23 hingga 26 Agustus untuk terus mengembangkan bibit-bibit baru yang dimiliki oleh setiap daerah.

Jempringan

Olahraga ini merupakan olahraga asli nusantara yang berasal dari Keraton Yogyakarta. Keunikan olahraga ini terletak pada cara memanahnya, yaitu dengan memegang busur di depan perut, bukan di depan mata.

Keunikan lain dari olahraga ini terletak pada cara membidiknya, yaitu dengan memegang busur di depan perut, bukan di depan mata, yang dilatarbelakangi oleh nilai-nilai luhur dan filosofi diantaranya Sawiji, Greget, Sengguh, dan Ora Mingkuh.

Nilai-nilai keprajuritan ini berarti fokus, semangat, percaya diri dan rasa tanggung jawab yang tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: