BMKG Pasang 20 Alat Deteksi Gempa Bumi di Pandeglang, Ini Jenis dan Lokasinya

BMKG Pasang 20 Alat Deteksi Gempa Bumi di Pandeglang, Ini Jenis dan Lokasinya

--- Peta sebaran sarana dan prasarana mitigasi bencana Wilayah Kabupaten Pandeglang -----

PANDEGLANG, INFORADAR.ID --- Wilayah Kabupaten Pandeglang termasuk daerah yang rawan terjadi gempa bumi dan tsunami. Untuk itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memasang 20 alat pendeteksi gempa bumi di wilayah. Kabupaten Pandeglang.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD dan PK) Kabupaten Pandeglang Rahmat Zultika mengatakan, BMKG sudah melakukan pemasangan alat pendeteksi gempa.

“Kalau jumlah alat yang dipasang BMKG ada 12 jenis. Tersebar di 20 titik lokasi rawan bencana di Kabupaten Pandeglang,” kata Rahmat Zultika, Minggu, 18 Desember 2022. 

Alat yang sudah dipasang BMKG itu bukan berupa buoy atau Tsunami Early Warning System. Sebuah alat terapung yang bisa mendeteksi gelombang tinggi air laut yang disebabkan oleh gempa bumi bawah laut.

“Jadi bukan alat buoy yang terpasang di laut yang bertugas untuk mengawasi dan mencatat perubahan tingkat pada air laut atau bencana tsunami. Tapi ke-12 jenis alat itu untuk mendeteksi kegempaan dan radar tsunami yang di pasang di darat bukan terapung di laut” katanya.

Alat kegempaan yang sudah dipasang BMKG berupa alat seismik sensor. Sebuah alat berfungsi untuk menangkap getaran atau gelombang yang terdeteksi di lapisan bawah permukaan.

“Alat seismik ini di pasang di Kecamatan Pulosari. Lalu alat WRS New Generation di pasang di Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung dan pusat Pemerintahan Pandeglang,” katanya.

Alat Warning Receiver System (WRS) New Generation, ialah merupakan sebuah peralatan penerima informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami berupa smart display. Di mana menjamin stakeholder menerima informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami untuk mengambil langkah penting selanjutnya.

“Lalu alat seismograf atau sebuah alat deteksi gempa bumi yang digunakan untuk mencatat gelombang seismik yang disebabkan oleh gempa bumi, ledakan, atau fenomena alam yang mengguncang Bumi. Alat itu pasang di Kecamatan Sumur dan kecamatan Cigeulis,” katanya.

Selain itu, BMKG juga memasang alat Intensity Meter P-Alert. Merupakan alat sistem instrumen yang digunakan untuk menghitung percepatan tanah pada suatu tempat.

“Yang sekarang sudah terpasang di 7 titik lokasi atau kecamatan meliputi Kecamatan Cigeulis, Cimanggu, Sumur, Cikeusik, Angsana, Carita dan Mandalawangi,” katanya.

Selanjutnya alat accelerometer rais. yaitu suatu alat sensor yang dipakai untuk mengukur kecepatan suatu benda atau objek.

”Yang dipasang di Kecamatan Panimbang, Sumur dan Cikeusik. Lalu sudah dipasang juga alat Earthquake EWS atau alat sistem peringatan gempa di Sobang, Labuan, Cikeusik, Cimanggu,” katanya.

Selanjutnya, diungkapkan Zultika, BMKG juga memasang alat radar tsunami di di teluk Labuan. Kemudian alat Sirine (ews) Tsunami di Teluk Labuan, dan Sidamukti Pagelaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: