Kisah Persahabatan Sri Mulyani - Retno Marsudi yang Sudah Berjalan 43 Tahun
Menlu Retno Marsudi (belakang kiri) dan Menkeu Sri Mulyani berpelukan usai KTT G20 ditutup Presiden Jokowi di Bali. Foto: BPMI Setpres -----
INFORADAR.ID --- Kalau ada sosok yang paling puas, bangga, senang dan plong perasaannya usai KTT G20 Bali digelar itu ada Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.
Betapa tidak. Keduanya dalam setahun terakhir ini menjadi bagian yang mengarsiteki persiapan pelaksanaan KTT G20 Bali. Keduanya punya peran sangat penting di bidangnya masing-masing.
Sehingga wajar, begitu, KTT G20 ditutup oleh Presiden Joko Widodo dan kemudian menyerahkan Presidensi KTT G20 tahun berikutnya kepada Perdana Menteri India, langsung meluapkan kegembiraannya dengan berpelukan.
Tapi, tahukah Anda, kedua menteri wanita ini ternyata sudah bersahabat selama 43 Tahun.
Ya, Menkeu Sri Mulyani Indrawati dan Menlu Retno Marsudi terlihat berpelukan usai Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) secara resmi menyerahkan tongkat estafet presidensi G20 ke India sekaligus menandakan selesainya presidensi G20 Indonesia.
Bersama pemangku kepentingan lainnya, dua srikandi Kabinet Indonesia Maju ini telah bekerja ekstra keras selama kurang lebih satu tahun untuk menyukseskan gelaran G20 di tengah meningkatnya tensi geopolitik dunia.
“Alhamdulilah, kita baru saja menyelesaikan KTT G20, dua hari berturut-turut, dan tadi telah ditutup oleh Bapak Presiden dengan menghasilkan deklarasi dari para pimpinan G20. Ini pencapaian yang luar biasa karena deklarasi itu artinya ada kesepakatan dari seluruh pimpinan G20,” ujar Sri Mulyani dalam unggahan di akun Instagram pribadinya @smindrawati, yang diunggah Rabu (16/11/2022) lalu.
Senada, rasa syukur juga diungkapkan oleh Menlu Retno Marsudi atas terselenggaranya rangkaian pertemuan G20 di bawah presidensi Indonesia.
“Alhamdulillah di tengah segala tantangan, segala perbedaan yang sangat-sangat tajam, paling tidak dari kegiatannya itu sendiri, tidak ada satu pun kegiatan G20 yang harus dibatalkan pada tahun ini,” ujar Retno, saat berbincang di Podkabs (Podkabs Kabinet dan Sekretariat Kabinet) yang tayang di kanal YouTube Sekretariat Kabinet.
Di Presidensi G20 Indonesia, sebagai Menkeu, Sri Mulyani berperan besar di financial track sementara sebagai Menlu, Retno Marsudi mengampu sherpa track.
“G20 itu kan ada finance track, jadi trek keuangan, ada trek sherpa yang lebih banyak kepada ekonomi secara keseluruhan dan pembangunan, dan kita itu menjadi pengampu dari masing-masing trek itu. Ibu Menkeu tentunya di trek keuangan, sementara saya di trek sherpa,” tutur Retno.
Retno mengisahkan, sebagai rekan kerja sekaligus sahabat, dirinya dan Sri Mulyani kerap berdiskusi mengenai persiapan dan progres dari Presidensi G20 Indonesia.
“[Berdiskusi] sampai di mana [progresnya], apa yang mesti diperkuat, apa dan ini, dan sebagainya. Tapi, karena kita berteman lama, jadi komunikasinya lebih lebih enak,” ujar Menlu.
Lebih lanjut, Retno pun mengisahkan bahwa pertemanannya dengan Sri Mulyani dimulai saat mereka sama-sama menuntut ilmu di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Semarang, di Jawa Tengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: