Perjuangan Nisa Sri Wahyuni, Anak Pembantu Rumah Tangga, Gagal 7 Kali, Akhirnya Raih Beasiswa LPDP
Percobaan ke delapan di LPDP menjadi titik terangnya yang menghantarkan perempuan berhijab ini menuju Imperial College London. (Foto : --- Dokumentasi Pribadi)--
Ibunya yang merupakan pembantu rumah tangga, dan ayahnya yang penjaga sekolah sekaligus security, merupakan contoh nyata yang membentuk karakternya menjadi seorang pekerja keras. Ketika ada kesulitan yang menghampiri, Nisa selalu berpikir bahwa apa yang terjadi padanya mungkin tidak seberapa jika dibandingkan dengan apa yang terjadi pada orang tuanya. Itu yang menjadikan sumber semangat baginya.
Dengan kondisi ekonomi yang ada, Nisa tak pernah ingin menambah beban orang tuanya. Mulai dari berjualan, mengikuti berbagai kompetisi (untuk mendapatkan hadiah), hingga menggunakan Bidikmisi dan beasiswa dalam pendidikannya, ia lakukan untuk membantu meringankan finansial keluarganya.
Dalam mengejar impian beasiswa S2-nya, Nisa menggunakan uang tabungannya selama dia bekerja untuk mengikuti tes IELTS. Ia merasa cukup dengan sarapan yang dihidangkan ibunya atau waktu yang telah disediakan ayahnya untuk mengantarnya dalam mengikuti setiap tes dan ujian. Baginya, ia harus memberikan yang terbaik yang bisa dilakukan sebagai bentuk amanah seorang anak.
Perempuan yang kini berdomisili di Banten ini juga memberi pesan kepada anak muda untuk selalu mengupayakan yang terbaik dan jangan terlalu menggebu-gebu untuk bisa mendapatkan apa yang diharapkan dengan cepat. Nisa juga berprinsip untuk jangan ragu mengambil semua kesempatan yang ada dan menjaga amanah yang diberikan. "Jadi tiga itu: trust the time, do your best, take opportunity as much as you can tanpa harus takut gagal dan jaga amanah", tutupnya.
Editor: M Widodo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: