Sukseskan KTT G20, Kemenkes Siapkan PeduliLindungi Dalam 14 Bahasa, Ini Rinciannya
Wamenkes Prof Dante (menghadap lensa) saat memimpin rapat Koordinasi KTT G20 di Bali. Foto: --- Tangkapan laman Kemenkes -----
BALI, INFORADAR.ID --- Indonesia yang menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada pertengahan November 2022 mendatang secara maksimal akan memberikan pelayanan terbaik.
Kementerian Kesehatan misalnya, akan memaksimalkan pelayanan bidang kesehatan di antaranya menyiapkan PeduliLindungi dalam 14 bahasa.
Hal itu dipaparkan oleh Wakil Menteri Kesehatan Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono dalam rapat koordinasi KTT G20 di Bali, Selasa, 30 Agustus 2022.
Wamenkes Prof Dante mengatakan penyiapan PeduliLindungi dalam 14 bahasa merupakan upaya Kemenkes dalam memastikan para tamu presidensi G20 mendapatkan pelayanan kesehatan yang berstandar paling maksimal.
Hal itu dilakukan secara bertahap. Saat ini PeduliLindungi baru tersedia di 9 bahasa. Sisanya masih dalam proses. “Untuk PeduliLindungi sudah tersedia dalam 9 bahasa, akan ditambah lagi 5 bahasa sehingga bisa dilakukan di masing-masing negara,” ujar Wamenkes.
Secara rinci, 9 bahasa tersebut antara lain bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Cina, bahasa Prancis, bahasa Jepang, bahasa Rusia, bahasa Arab, bahasa Korea, dan bahasa Spanyol. Sedangkan 5 bahasa yang sedang diproses mencakup bahasa Portugis, bahasa Jerman, bahasa Italia, dan bahasa Turki.
Dikutip dari Laman FB Kemenkes yang beritanya dirilis Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Rabu, 31 Agustus 2022, ada 3 hal penting yang akan disiapkan oleh Kemenkes yakni standar protokol kesehatan, persiapan layanan kesehatan, dan akses komunikasi delegasi terhadap protokol kesehatan dan layanan kesehatan.
Wamenkes menjelaskan terkait standar protokol kesehatan, delegasi diharuskan sudah vaksinasi dosis lengkap dan terdata di PeduliLindungi sebelum keberangkatan. “Para delegasi diharapkan memiliki asuransi kesehatan atau travel insurance yang menjamin perawatan RS, termasuk COVID-19,” usul Wamenkes.
Pada saat di bandara, Kemenkes menyiapkan layanan verifikasi jika belum verifikasi sertifikat vaksinasi. Selanjutnya delegasi dilakukan pemeriksaan suhu tubuh dan pemeriksaan gejala COVID-19.
Selanjutnya tamu VVIP akan dilakukan RT-PCR 1×24 jam di venue sebelum kegiatan berlangsung, sementara untuk semua delegasi disediakan antigen.
Para tamu juga diminta periksa suhu tubuh dan scan QR PeduliLindungi setiap masuk venue. Jika suhu >37.5 ⁰C, harus dilakukan RT-PCR.
Pada saat sebelum pulang, Kemenkes menyediakan layanan RT-PCR bagi delegasi yang membutuhkan.
Terkait layanan kesehatan, Kemenkes mendirikan mini ICU, klinik, dan membentuk tim mobile yang disiapkan di tempat pelaksanaan KTT.
Tenaga medis di mini ICU disiagakan dokter spesialis jantung / dokter spesialis penyakit dalam konsultan jantung, dokter spesialis anestesi, dokter umum, dan perawat ICU. Sementara di klinik disiagakan dokter umum dan perawat terlatih kegawatdaruratan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: