Akibat Teknologi Digital, BKN Bakal Lakukan Evaluasi, Kemungkinan 3 Jabatan PNS Bakal Dihilangkan

Akibat Teknologi Digital, BKN Bakal Lakukan Evaluasi, Kemungkinan 3 Jabatan PNS Bakal Dihilangkan

Puluhan ASN Pemprov mengikuti apel pagi di lapangan Setda Provinsi Banten, beberapa waktu lalu. -DOK. RADAR BANTEN-

JAKARTA, INFORADAR.ID - Akibat perkembangan tehnologi digital, dimungkinkan beberapa jabatan bakal dievaluasi. Artinya ke depan sederet jabatan Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS akan hilang. 

Alasan evaluasi tersebut, bahwa perkembangan teknologi digital tak hanya merubah gaya bekerja, tapi punya konsekuensi menghilangkan sejumlah pekerjaan. 

Untuk itu, Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyatakan, akan mengevaluasi jabatan fungsional aparatur sipil negara (ASN) atau PNS. Artinya, sederet jabatan PNS diperkirakan akan hilang di masa depan.

Evaluasi ini dilakukan, karena perkembangan teknologi digital yang memaksa sejumlah profesi akan hilang. 

Lantas, apa saja daftar jabatan PNS yang diperkirakan akan hilang:

1. Pranata Komputer

Kepala BKN, Bima Haria Wibisana dalam Rakornas Kepegawaian 2022 pada Kamis lalu mengungkap jabatan PNS Pranata Komputer saat ini cuma sekadar operator. 

Bima mengatakan pekerjaan Pranata Komputer seharusnya merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh PNS. "Saya harus melakukan evaluasi terhadap jabatan fungsional sekarang. Apakah misalnya Pranata Komputer masih dibutuhkan? Karena Pranata Komputer hanya data entry operator sebetulnya. Atau diubah sama sekali? menjadi apa?" tanya Bima.

Selain itu Bima berpendapat bahwa Pranata Komputer bisa bertransformasi menjadi pekerjaan yang masih sejalan seperti halnya virtual designer, artificial design, menjadi artificial intelligence engineer, menjadi big data analyst sehingga tidak ada Pranata Komputer.

2. Tenaga Administrasi

Selanjutnya kemungkinan jabatan yang akan hilang dalam fungsional PNS adalah Tenaga Administrasi. Jabatan ini disebut akan tergusur oleh teknologi digital. 

Sehingga dapat disimpulkan bahwa teknologi digital tidak hanya mengubah gaya bekerja tapi juga menghilangkan sejumlah pekerjaan. 

Bima juga sempat menyindir PNS yang mengatakan kesulitan menggunakan teknologi digital. Menurutnya, PNS yang mengeluhkan hal itu hanya tidak ingin belajar.

"Alasannya 'kami sudah tua katanya. Yang pertama itu bukan tidak mampu, dia tidak mau belajar. Kedua, kita tidak bisa berharap lagi dengan orang-orang yang tidak ingin melakukan perubahan," kata Bima.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: