10.342 Jemaah Haji Alami Hipertensi, Jelang Armuzna Diminta Istirahat agar Kondisi Fit
Seorang dokter tengah menunjukkan saluran pernafasan jemaah haji yang melakukan pemeriksaan di KKHI Makkah, Selasa, 5 Juli 2022.-Tangkapan layar laman facebook Kemenkes RI-
MAKKAH, INFORADAR.ID - Hingga Senin, 4 Juli 2022 tercatat sudah 68.719 jemaah haji yang mendapat perawatan jalan. Dari sejumlah tersebut, hipertensi menempati tempat pertama sebagai penyebab penyakit dengan total 10.342 kasus.
Berkaitan dengan itu, Tim Promosi Kesehatan (Promkes) PPIH Arab Saudi sudah memulai kampanye bagi jemaah haji istirahat total sebelum fase Armuzna (Arafah Muzdalifah Mina) dimulai.
“Pesan utama saat mendekati fase Armuzna mencegah agar jemaah tidak kelelahan dan dalam kondisi sehat,” kata Koordinator Lapangan Pormkes dr Ira Cyndira Tresna.
Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu Kesehatan (Siskohatkes) pada Senin, 4 Juli 2022 pukul 16.00 WAS, secara total sebanyak 68.719 jemaah mendapatkan perawatan rawat jalan baik di kloter, pos kesehatan sektor, maupun Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Sementara 528 jemaah mendapatkan layanan rawat inap.
Dari sejumlah tersebut, hipertensi menempati tempat pertama sebagai penyebab penyakit dengan total 10.342 kasus. Sementara batuk pilek di posisi kedua dengan total 9.975 kasus, saluran pernafasan akut di tempat ketiga dengan 4.612 kasus. Dan posisi keempat diisi dengan nyeri otot sebanyak 3.808 kasus.
Meskipun saat ini penyakit saluran pernafasan tidak menjadi penyakit penyebab kesakitan yang tertinggi, namun semua petugas harus tetap siaga. Karena penyakit terkait saluran pernafasan biasanya mengalami peningkatan pasca Armuzna.
“Biasanya tren penyakit paru mulai meningkat setelah Armuzna,” ujar dr. Andy Siregar, Spesialis Paru, Tim Dokter KKHI Makkah.
Menurut dr. Andy, kelelahan jemaah dan kondisi cuaca menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan kasus pernafasan, ditambah lagi berbagai droplet dari berbagai belahan dunia berkumpul di Masyair saat prosesi puncak haji. Untuk itu pihaknya mengimbau agar kedisiplinan dalam menggunakan masker terus dilakukan. “Untuk itu tetap memakai masker, kencangkan protokol kesehatan juga.” ucap dr. Andy
Pernyataan ini diperkuat oleh, dr Andi Yanti, yang juga Spesialis Paru dari Tim Dokter KKHI Madinah. Menurutnya pemakaian masker dapat menyaring berbagai bakteri,virus, dan jamur masuk ke saluran nafas. Sehingga seseorang dapat terlindungi tidak hanya dari COVID-19, melainkan juga penyakit akibat pernafasan lainnya.
Ira mengatakan tiga hari menjelang Armuzna tim promkes akan terus kampanyekan beberapa hal penting, agar jemaah haji tidak melakukan aktivitas berlebih. Untuk itu jamaah disarankan ibadah shalat di masjid dekat hotelnya masing-masing tidak berangkat ke Masjidil Haram.
“Tiga hari sebelum Armuzna jemaah haji agar beristirahat, shalat di masjid terdekat, tidak perlu selalu ke Masjidil Haram,” katanya.
Selain itu tim Promkes juga kampanyekan penyakit komorbid yang banyak diderita para jamaah haji. Penyakit yang banyak diderita jamaah haji di antaranya mulai dari hipertensi, jantung, diabetes, dan penyakit bawaan lainnya.
“Untuk itu kita kampanyekan untuk pengendalian hipertensi, dari data yang masuk banyak jamaah haji menderita hipertensi,” katanya.
Menjelang prosesi Armuzna, promkes juga selalu kampanyekan beberapa penyakit yang bisa terjadi di Arab Saudi. mulai dari pencegahan terhadap penyakit menular dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, mencegah dehidrasi dengan selalu minum cairan oralit. “Sehat sebelum dan selama Armuzna itu penting,” katanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: