Bukan Ilmu Pelet yang Didapat, Wajah Mantan Pacar Malah Hancur..Mengerikan!
-Pixabay-
Jam 23.30, Ikhsan dibawa Abah menuju sebuah gubuk di tengah sawah. Jauh dari rumah Abah. Jauh dari pemukiman warga.
Berbekal botol berisi setetes minyak dan sajadah, Ikhsan dan Abah menyusuri kali. Melewati pematang sawah berkelok-kelok.
Tepat jam 24.00, di dalam gubuk, Ikhsan tidak boleh membatalkan puasanya. “Kamu warid (membaca amalan yang diberikan Abah) dulu, baru makan,” kata Abah.
Sajadah digelar. Botol minyak diletakkan di salah satu sudut sajadah.
Abah lalu berpesan agar Ikhsan tidak pergi meninggalkan gubuk. Apa pun yang terjadi, apa pun yang ditemui, Ikhsan harus menghadapinya. Sendirian.
Di saat warid, bermacam makhluk yang belum pernah dilihat Ikhsan, bermunculan. Berseliwaran di depan, di samping, dan di belakangnya.
Ikhsan menguatkan batin. Dia mampu menekan rasa takutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: