Disway Award

9 Orang Terpapar Radioaktif Cs-137 di Cikande, Kini Dirawat di RS Fatmawati

9 Orang Terpapar Radioaktif Cs-137 di Cikande, Kini Dirawat di RS Fatmawati

Radioaktif di Cikande, 24 perusahaan terpapar--web kemenlh.go.id

INFORADAR.ID - Kasus paparan radioaktif Cs-137 di kawasan industri Cikande, Banten, memasuki babak baru.

Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pemerintah terhadap ribuan pekerja dan warga sekitar mendapati sembilan orang positif.

Mereka yang terkena paparan radioaktif Cs-137 saat ini dirawat di RS Fatmawati, Jakarta. Kementerian Kesehatan menyebut, seluruh pasien berada dalam kondisi baik dan tidak mengalami gejala serius.

Meski begitu, penanganan tetap dilakukan dengan pemberian obat khusus bernama prussian blue yang berfungsi membantu mengeluarkan cesium dari dalam tubuh.

Temuan ini menjadi alarm bahwa ancaman paparan radioaktif Cs-137 nyata adanya dan butuh pemantauan kesehatan jangka panjang.

BACA JUGA:Magang Fresh Graduate Bergaji Rp3,3 Juta Resmi Dimulai 15 Oktober 2025

BACA JUGA:Rekrutmen Nasional PLN Group 2025 Dibuka, Berikut Jurusan dan Syarat yang Harus Dipenuhi

Proses Pemeriksaan dan Penanganan

Lebih dari 1.500 orang yang tinggal dan bekerja di sekitar kawasan industri menjalani pemeriksaan.

Deteksi dilakukan berlapis, dimulai dengan penggunaan surveymeter untuk memeriksa paparan radiasi eksternal pada tubuh maupun pakaian.

Bila ada tanda positif, dilakukan dekontaminasi dengan mandi, mengganti pakaian, lalu tes ulang.

Langkah selanjutnya adalah pemeriksaan darah untuk menilai kadar limfosit.

Jika jumlahnya menurun, dilakukan tes whole-body counter (WBC) untuk memastikan ada tidaknya cesium yang masuk ke dalam tubuh.

Pasien dengan hasil lebih serius kemudian dirujuk ke RS Fatmawati sebagai rumah sakit rujukan nasional.

Dampak Kesehatan dari Paparan Radioaktif Cs-137

Radiasi dari Cs-137 dapat menimbulkan efek kesehatan berbeda-beda. Paparan dosis tinggi dalam waktu singkat berpotensi menyebabkan sindrom radiasi akut yang ditandai mual, muntah, diare, sakit kepala, hingga luka bakar radiasi pada kulit.

Sementara itu, paparan jangka panjang dengan kadar rendah bisa meningkatkan risiko kanker, merusak DNA, menurunkan sistem imun, dan mengganggu fungsi sumsum tulang.

Pada ibu hamil, risiko terhadap perkembangan janin juga meningkat. Untungnya, mayoritas kasus di Cikande masih dalam kategori ringan dan dapat ditangani dengan dekontaminasi, obat khusus, serta pemantauan rutin.

Respons Cepat Pemerintah

Satuan Tugas Penanganan Cs-137 yang melibatkan Kemenkes, BAPETEN, dan BRIN segera turun tangan di Cikande dan melakukan pengawasan dalam radius lima kilometer.

Upaya yang dilakukan meliputi edukasi publik agar tetap tenang namun waspada, pemantauan kesehatan warga dan pekerja, serta layanan pemeriksaan gratis di fasilitas kesehatan yang ditunjuk pemerintah.

Selain itu, masyarakat diminta untuk membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti mandi setelah beraktivitas di area berisiko, rajin mencuci tangan, mengonsumsi makanan bergizi, serta cukup beristirahat.

BACA JUGA:Jadwal Pelantikan PPPK Paruh Waktu Pemprov Banten Terungkap, Simak Lengkapnya

BACA JUGA:Program Pemagang Dibuka 15 Oktober, Dapat Gaji UMK Selama 6 bulan

Warga Diminta Waspada, Bukan Panik

Lokasi yang terpapar radioaktif telah melalui proses dekontaminasi dan pengamanan.

Pemerintah mengingatkan masyarakat agar tidak berlebihan dalam menyikapi kasus ini.

Jika ada keluhan kesehatan seperti mual, muntah, atau tubuh terasa lemah, warga disarankan segera melakukan pemeriksaan medis.

Di sisi lain, publik juga diimbau tidak memberikan stigma maupun diskriminasi terhadap warga atau pekerja terdampak.

Solidaritas sosial sangat diperlukan agar proses pemulihan bisa berjalan bersama.

Dengan berbagai langkah cepat yang sudah diambil, pemerintah berharap masyarakat tetap waspada, namun tenang, menghadapi ancaman paparan radioaktif Cs-137 di Cikande.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: