Udang Banten Dinyatakan Aman! KLH Konfirmasi Bebas dari Radioaktif
Udang Banten Dipastikan Aman! KLH konfirmasi produk udang bebas radioaktif-Dok. Istimewa-
INFORADAR.ID- Produk udang dari Banten ini dinyatakan mengandung zat radioaktif oleh pihak Amerika Serikat, namun saat ini dengan tegas KLH mengonfirmasikan bahwa uadang ini bebas dari radioaktif.
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menyatakan dengan tegas dan menjamin bahwa produk udang dari Banten ini aman dan tidak mengandung radioaktif atau cesium-137 (Cs-137).
Setelah melakukan penyelidikan mendalam tentang masalah penolakan udang beku dari Banten oleh Amerika Serikat ini, KLH menjamin bahwa udang tersebut aman dari radioaktif.
KLH melakukan penyelidikan langsung di pabrik tempat pengemasan udang yaitu di PT BMS yang berlokasi di Cikande Modern.
BACA JUGA:Indonesia Jadi Negara dengan Pengangguran Tertinggi di ASEAN, Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Banyak Kasus Keracunan, Reformasi Makanan Bergizi Gratis Diperlukan
Selain melakukan penyelidikan di pabrik langsung, KLH juga turun langsung melakukan penyelidikan ke tempat budidaya udangnya.
Namun, dari hasil penyelidikan ini KLH telah menemukan adanya peralatan yang sudah terkominasi radioaktif di tempat kemasan PT BMS nya bukan di udangnya itu sendiri.
"Kami memastikan bahwa produk udang itu aman untuk dikonsumsi," ungkap Deputi Penegakan Hukum KLH/BPLH Irjen Pol Rizal Irawan, di Kabupaten Serang.
Rizal menyebutkan bahwa kandungan cesium-137 dalam produk udang yang ditolak oleh Amerika Serikat masih jauh di bawah batas maksimum standar nasional maupun internasional, yaitu antara 60-114 Bq/kg.
BACA JUGA:Pemprov DKI Wacanakan Perluasan Jalur MRT: Ancol hingga Banten Jadi Target Baru
BACA JUGA:DPRD Banten Soroti Risiko Radioaktif Modern Cikande, Desak Evaluasi AMDAL Perusahaan
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa Indonesia memiliki batas yang ketat untuk radiasi, yakni 500 Bq/kg, sementara batas FDA di Amerika adalah 1.200 Bq/kg.
"Meskipun jauh dari standar yang ditetapkan, negara akan tetap hadir untuk memastikan makanan ekspor tetap aman," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
