Disway Award

Aplikasi Gizmapan, Inovasi Dosen UNMA Mudahkan Kader Posyandu Petakan Status Gizi Balita

Aplikasi Gizmapan, Inovasi Dosen UNMA Mudahkan Kader Posyandu Petakan Status Gizi Balita

Aplikasi Gizmapan Inovasi Dosen UNMA-Istimewa-

INFORADAR – Upaya penanggulangan gizi buruk pada balita di Kabupaten Pandeglang kini mendapatkan sentuhan inovasi teknologi. Tim dosen Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Banten mengembangkan sebuah aplikasi berbasis Android yang dirancang khusus untuk memantau status gizi balita sekaligus memberikan edukasi gizi kepada orang tua dan kader posyandu, Nama aplikasi nya bernama Gizmapan.

Aplikasi ini dirancang khusus untuk mempermudah tugas Kader Posyandu dalam memetakan status gizi balita secara cepat dan akurat.

Kegiatan ini dilaksanakan melalui program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) dengan melibatkan Puskesmas Jiput serta kader posyandu sebagai mitra utama. Aplikasi tersebut diharapkan mampu menjadi solusi atas masih tingginya angka gizi buruk dan stunting di Pandeglang.

Tim inovator ini dipimpin oleh dosen Program Studi (Prodi) Kesehatan Masyarakat, Lambang Satria Himmawan, yang beranggotakan Dadan Ahmad Hudaya dari Prodi Teknologi Pangan dan Sangiru dari Prodi Teknik Sipil. Mereka menciptakan aplikasi yang memungkinkan kader Posyandu memasukkan data hasil penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan balita.

BACA JUGA:Lowongan Kerja Mayora Group Terbuka 10 Posisi Penempatan di Jawa Timur

BACA JUGA:3 Presiden Indonesia dengan Kebijakan Ekonomi Tersukses, Bahkan Jadi Program Paling Efektif di Dunia

Setelah data dimasukkan, aplikasi akan langsung menampilkan status gizi anak, apakah termasuk kategori gizi baik, gizi kurang, atau gizi buruk. Hal ini sangat membantu dalam pengumpulan data bulanan yang lebih efisien.

Ketua Tim Pengabdian, Lambang satria Himmawan menjelaskan, aplikasi ini dikembangkan untuk menjawab tantangan di lapangan.

“Selama ini pencatatan pertumbuhan balita masih dilakukan secara manual melalui buku KMS. Metode tersebut sering kali menimbulkan keterlambatan dalam mendeteksi kasus gizi buruk. Dengan aplikasi ini, data balita bisa langsung terekam secara digital, ditampilkan dalam data setiap posyandu dan dapat dipantau oleh Puskesmas secara real-time,” ujarnya.

 

Aplikasi ini memiliki beberapa fitur unggulan, di antaranya:

• Input data balita meliputi berat badan, tinggi badan, dan umur. Sehingga rela-time menampilkan status gizi berdasarkan standar WHO.

• Perhitungan status balita yang dapat di isi sendiri oleh ibu balita

• Konten edukasi gizi yang berisi tentang gizi balita dan resep makan sehat untuk balita berbasiskan makanan lokal.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: