Disway Award

Aplikasi Gizmapan, Inovasi Dosen UNMA Mudahkan Kader Posyandu Petakan Status Gizi Balita

Aplikasi Gizmapan, Inovasi Dosen UNMA Mudahkan Kader Posyandu Petakan Status Gizi Balita

Aplikasi Gizmapan Inovasi Dosen UNMA-Istimewa-

BACA JUGA:Purbaya Yudhi Sadewa Ungkap Dana Rp425 T di BI Jadi Hambatan Lapangan Kerja

BACA JUGA:Purbaya Yudhi Sadewa Ungkap Dana Rp425 T di BI Jadi Hambatan Lapangan Kerja

Peran Penting dalam Deteksi Dini Gizi Kurang

Penerapan perdana aplikasi Gizmapan dilakukan di Puskesmas Kecamatan Jiput, Pandeglang. Uji coba awal dilakukan pada beberapa kader posyandu dan bidan desa di Kecamatan Jiput. Dari hasil evaluasi, 90 persen kader posyandu menyatakan aplikasi mudah digunakan, sementara 90 persen responden menilai pencatatan status gizi lebih cepat dibandingkan cara manual.

Selain itu, orang tua balita juga merasakan manfaat fitur edukasi karena dapat dengan mudah memahami kondisi anaknya melalui perhitungan status gizi. Kehadiran aplikasi ini disambut baik oleh Kepala Puskesmas Kecamatan Jiput, Achmad Hidayat, dan salah satu Kader Posyandu dari Desa Sikulan, Lia Yuliyanti.

Selain meluncurkan aplikasi, tim pengabdian juga memberikan pelatihan penggunaan aplikasi kepada kader posyandu. Tujuannya agar para kader mampu mengoperasikan aplikasi secara mandiri dan menyampaikan hasil pemantauan kepada orang tua balita.

Lebih lanjut, tim UNMA Banten merencanakan pengembangan aplikasi ke tahap berikutnya, yaitu integrasi dengan database kesehatan daerah dan penambahan fitur konsultasi online antara kader, orang tua, dan tenaga kesehatan.

BACA JUGA:4 Gunung di Banten untuk Pendaki Pemula

BACA JUGA:Sejarah Baru! OMI 2025 Tingkat Kota Cilegon Dibuka, MAN 2 Cilegon Jadi Tuan Rumah Pertama

“Kami ingin memastikan aplikasi ini tidak hanya berhenti pada tahap uji coba, tetapi benar-benar digunakan secara luas dan berkelanjutan. Dengan cara ini, permasalahan gizi buruk bisa ditangani lebih cepat, tepat, dan terukur,” tambah Lambang.

Kepala Puskesmas Jiput Achmad Hidayat menyampaikan apresiasinya terhadap program tersebut.

“Kami menyambut baik inovasi dari UNMA Banten. Dengan adanya aplikasi ini, kader posyandu bisa bekerja lebih efisien dan data gizi balita lebih akurat. Kami berharap aplikasi ini nantinya dapat diintegrasikan dengan sistem data Puskesmas, bahkan diperluas penggunaannya di seluruh wilayah Pandeglang,” ungkapnya.

Dengan adanya inovasi ini, diharapkan angka gizi buruk di Kecamatan Jiput, bahkan di Kabupaten Pandeglang, dapat ditekan. Lebih dari itu, program ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi, tenaga kesehatan, dan masyarakat mampu menghasilkan solusi inovatif untuk mendukung program nasional percepatan penurunan Gizi Buruk dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Senada dengan itu, Kader Posyandu dari Desa Sikulan, Lia Yuliyanti menambahkan, aplikasi tersebut tidak hanya mempercepat proses pendataan, tetapi juga berperan penting dalam deteksi dini balita dengan gizi kurang dan gizi buruk. 

BACA JUGA:Sejarah Baru! OMI 2025 Tingkat Kota Cilegon Dibuka, MAN 2 Cilegon Jadi Tuan Rumah Pertama

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: