DPRD Desak Pemkot Cilegon Perbaiki Kinerja BPRS
DPRD Cilegon Desak Pemkot Perbaiki Kinerja BPRS-Dok. Istimewa-
Kinerja profitabilitas juga belum menunjukkan perbaikan. Return on Assets (ROA) masih negatif, dari -5,76 persen pada bulan Mei menjadi -5,31 persen pada bulan Juni.
Sementara itu, efisiensi operasional yang diukur dari rasio BOPO (biaya operasional dibandingkan pendapatan operasional) meskipun menurun, tetap berada pada angka tinggi 161,82 persen.
Ia menjelaskan bahwa tingginya BOPO menunjukkan ketidak efisienan bank, dan ini menjadi sumber utama kerugian operasional.
Likuiditas juga masih menjadi perhatian. Rasio kas (cash ratio) meningkat dari 4,49 persen ke 5,41 persen, tetapi masih tergolong rendah.
BACA JUGA:Keychain Celana Jins: Aksesori Fashion Trendy ala Korea yang Sedang Hits
BACA JUGA:Ridwan Kamil Lakukan Tes DNA, Netizen Soroti Baju Senada Dengan Lisa Mariana
Untuk memperbaiki kondisi ini, Rahmatulloh merekomendasikan restrukturisasi pembiayaan, pemilihan nasabah secara ketat, penguatan manajemen risiko, serta efisiensi biaya operasional.
Ia juga meminta semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk secara aktif mendukung permodalan BPRS.
"Perlu ada SK dari wali kota agar dana dari OPD dan BUMD dialokasikan untuk BPRS. Jangan sampai BUMD menarik deposito dalam waktu dekat," tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya percepatan dalam pengumuman direksi baru agar keputusan strategis dapat diambil segera.
Rahmatulloh menegaskan bahwa pemimpin BPRS ke depan harus profesional, memiliki pemahaman yang baik tentang perbankan syariah, serta memiliki jaringan yang luas, termasuk dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan para deposan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
