Disway Award

Pemkot Cilegon Siapkan Program Sembako Bersubsidi 2026 untuk Masyarakat Kurang Mampu

Pemkot Cilegon Siapkan Program Sembako Bersubsidi 2026 untuk Masyarakat Kurang Mampu

Ilustrasi Dana Bansos--freepik

INFORADAR.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon berencana meluncurkan program sembako bersubsidi pada tahun 2026 sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan naiknya harga kebutuhan pokok. 

Melalui program tersebut, masyarakat berpenghasilan rendah diharapkan tetap bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan harga yang lebih ringan. 

Kebijakan program sembako bersubsidi tersebut menjadi bagian dari komitmen Pemkot Cilegon dalam menjaga daya beli warga di tengah tekanan ekonomi.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Cilegon, Andriyanti, menjelaskan bahwa program ini memberikan kesempatan bagi warga untuk membeli paket sembako senilai Rp120.000 hanya dengan membayar Rp60.000. 

Selisih harga tersebut akan ditanggung oleh pemerintah daerah melalui mekanisme program sembako bersubsidi.

“Program ini merupakan langkah nyata untuk membantu warga bertahan menghadapi potensi kenaikan harga bahan pokok. Tahun lalu sebenarnya sudah dijalankan, tetapi dengan anggaran yang masih kecil sekitar Rp150 juta, sehingga belum menjangkau banyak penerima,” ujarnya.

BACA JUGA:Stasiun Rangkasbitung Tampil Baru, Peron KRL Tujuan Tanah Abang Resmi Beroperasi Mulai Hari Ini!

BACA JUGA:KIP Kuliah PTS 2025 Masih Dibuka hingga 31 Oktober, Yuk Buruan Daftar

Anggaran Sembako Bersubsidi Bakal Ditingkatkan

Lebih lanjut, Andriyanti mengungkapkan bahwa pada tahun depan pihaknya akan kembali mengusulkan peningkatan anggaran agar program sembako bersubsidi dapat dirasakan oleh lebih banyak keluarga. 

“Kami menargetkan agar tahun depan anggarannya bisa naik menjadi sekitar Rp300 hingga Rp500 juta,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Cilegon, Fitriadi Achmad, menyampaikan bahwa selain menyiapkan program sembako bersubsidi, pihaknya juga terus melakukan pemantauan harga di pasar. 

Upaya ini dilakukan melalui operasi pasar serta kerja sama dengan para distributor guna menjaga kestabilan harga bahan pokok.

“Cilegon bukan daerah penghasil pangan, jadi kami harus ekstra menjaga ketersediaan stok agar harga di pasar tetap terkendali,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: