Disway Award

Puluhan Ribu Warga Pandeglang Tinggal di Rumah Tak Layak, Ini Penjelasan dan Solusinya

Puluhan Ribu Warga Pandeglang Tinggal di Rumah Tak Layak, Ini Penjelasan dan Solusinya

Puluhan ribu warga Pandeglang masih tinggal di rumah tak layak huni-Dok. Istimewa-

INFORADAR.ID- Kebutuhan akan tempat tinggal yang layak di Kabupaten Pandeglang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. 

Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti keterbatasan ekonomi, kurangnya akses ke fasilitas pembangunan, dan kurangnya perhatian pemerintah terhadap masalah perumahan. 

Banyak warga Pandeglang yang tinggal di rumah yang tidak memenuhi standar kesehatan dan keselamatan, sehingga berdampak pada kualitas hidup mereka.

Pemerintah daerah Pandeglang telah menyadari masalah ini dan berupaya untuk mencari solusi. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan akses ke fasilitas pembangunan, seperti kredit perumahan dan bantuan pembangunan rumah. 

BACA JUGA:Buku Rekening untuk Siswa Swasta di Banten Dibagikan di 8 Wilayah Sekaligus

BACA JUGA:Update Operasi Patuh Maung 2025 di Kabupaten Serang Hari Ini: Cek Lokasinya!

Pemerintah juga dapat bekerja sama dengan pihak swasta untuk meningkatkan kualitas perumahan di Pandeglang.

Menurut informasi dari Dinas Pertanahan, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPKPP) Pandeglang, terdapat puluhan ribu keluarga yang belum memiliki rumah yang sesuai standar hunian.

Aip Setiawan, yang menjabat sebagai Kepala Bidang Perumahan di DPKPP Pandeglang, mengungkapkan bahwa masih banyak penduduk di kawasan tersebut yang belum memiliki rumah pribadi yang memenuhi syarat kelayakan. 

Aip mengatakan bahwa faktor utama di balik hal itu adalah munculnya rumah tangga baru yang mayoritas berasal dari kelompok ekonomi lemah, dan situasi tersebut jelas memengaruhi kepemilikan rumah.

Ia menjelaskan, dari total 311.180 unit rumah yang terdaftar di Pandeglang, sebanyak 67.908 unit tergolong sebagai rumah tidak layak huni (RTLH). Sementara itu, jumlah rumah yang dimiliki secara pribadi baru mencapai 65.180 unit.

Kekurangan atau backlog dalam kebutuhan rumah terbagi menjadi dua jenis, yaitu 20. 172 unit RTLH dan 47.448 unit rumah layak huni yang belum dimiliki oleh masyarakat.

BACA JUGA:Perkuat Hubungan Indonesia dan Bremen, Konjen RI Hamburg Temui Walikota dan IHK Bremen

BACA JUGA:Percepatan Realisasi Anggaran dan Evaluasi Kinerja PPPK Jadi Sorotan Walikota Tangerang Selatan

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: