Disway Award

Waspada DBD! 314 Kasus di Kabupaten Serang, Ini Penyebabnya

Waspada DBD! 314 Kasus di Kabupaten Serang, Ini Penyebabnya

Ilustrasi: Gubernur Banten menerbitkan surat edaran terkait kasus delapan warga yang meninggal akibat DBD-FotoshopTofs-pixabay.com

Rahmat mengatakan bahwa dari 38 kasus menjadi 28 kasus, sehingga berdasarkan survei epidemiologi, kasus DBD cenderung dalam kondisi aman karena ada tren penurunan, namun jika dalam dua minggu terjadi peningkatan, maka itu perlu diwaspadai.

Tiga kecamatan dilaporkan sebagai daerah dengan kasus paling tinggi, yaitu Kecamatan Kramatwatu (26 kasus), Carenang (25 kasus), dan Kragilan (18 kasus). Ini menjadi perhatian penting untuk upaya penanganan yang lebih spesifik di daerah yang rentan.

Meskipun secara umum masih bisa dikendalikan, Rahmat meminta agar masyarakat tidak lengah. Ia menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menghilangkan tempat-tempat yang dapat menjadi sarang bagi nyamuk.

“Makanya kita minta agar masyarakat melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk. Kita juga memperkuat sistem jumantik. Kalau bisa satu desa sudah aktif semua sehingga bisa melakukan pemberantasan sarang nyamuk.” Tegasnya.

BACA JUGA:Wagub dan Ketua Baznas Berikan Bantuan Rumah Layak Huni di Pandeglang

BACA JUGA:4 Tips Aman Musim Hujan: Hal Penting yang Wajib Kamu Ketahui

Rahmat juga mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), terutama dalam pengelolaan sampah rumah tangga.

Dia menyarankan untuk membersihkan sampah yang berserakan di rumah karena berpotensi menjadi sarang nyamuk DBD, serta membersihkan dan mengumpulkan botol plastik untuk dibuang ke bank sampah.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: