Daftar Penyakit Pasca Banjir dan Longsor yang Harus Diwaspadai Warga
Waspada penyakit pascabencana banjir dan longsor-radarbantenofficial-
INFORADAR.ID- Pasca terjadinya banjir dan longsor, lingkungan yang kotor, lembap, serta berisi genangan air sering kali menjadi penyebab berbagai masalah kesehatan.
Kondisi yang terganggu, air bersih yang tercemar, serta peningkatan populasi hewan pembawa penyakit mengharuskan masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi masalah kesehatan yang dapat menyebar dengan mudah selama masa pemulihan setelah bencana.
Untuk mengurangi risiko penyakit pasca banjir dan longsor, masyarakat disarankan agar menjaga kebersihan lingkungan, memastikan kualitas air yang digunakan aman, serta memperhatikan tanda-tanda awal yang muncul pada anggota keluarga.
Tindakan pencegahan yang cepat dan teratur dapat membantu mengurangi penyebaran penyakit, terutama bagi kelompok yang lebih rentan.
BACA JUGA:Sambut Libur Nataru, Anyar-Cinangka Perkuat Kesiapan Destinasi Wisata
BACA JUGA:Program PTSL 2026, BPN Lebak Jadwalkan Pembagian Ribuan Sertifikat Tanah
Dengan meningkatkan kesadaran dan mengambil tindakan antisipatif, masyarakat bisa menghadapi situasi setelah bencana banjir dan longsor dalam keadaan yang lebih aman dan sehat.
Banjir meningkatkan risiko paparan manusia terhadap urin atau air kencing tikus, ini berpotensi memicu wabah leptospirosis.
Oleh karena itu, berikut ini beberapa jenis penyakit yang biasanya meningkat setelah terjadinya banjir dan longsor:
1. Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit yang paling sering meloncat angkanya usai banjir, air yang terkontaminasi urin tikus atau hewan reservoir lainnya meningkatkan risiko infeksi pada manusia.
BACA JUGA:Cuaca Buruk Mengintai Pandeglang saat Nataru, Wisatawan Diminta Tetap Waspada
BACA JUGA:Operasional SPPG Bayah Barat 3 Terhenti, Muncul Dugaan Karena Masalah Ini
Infeksi ini bisa menyebabkan demam tinggi, nyeri otot, hingga komplikasi serius jika tidak diobati dengan baik.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
