Jadi Tersangka
Dahlan Iskan-Dok. Istimewa-
Sebenarnya saat itu Jawa Pos masih miskin. Tapi Eric Samola berkeras minta agar uang pembelian Jawa Pos itu dikembalikan ke PT Grafiti. Saya tahu latar belakangnya: agar Eric tidak disalahkan pemegang saham Grafiti yang lain. Yakni mengapa menggunakan uang untuk membeli koran kecil di daerah yang tidak ada harapan.
Dengan mengembalikan uang itu Eric tidak akan disalahkan bila akhirnya kelak Jawa Pos di tangan saya tidak bisa maju. Toh uang yang dipakai membeli Jawa Pos sudah dikembalikan dari hasil kerja kami.
Jadi, siapa sebenarnya pemegang saham Nyata? Saya sedang menceritakannya ke polisi, sehingga tidak bisa saya uraikan di sini. Pemeriksaan belum selesai.
Tapi karena saya sudah diberitakan jadi tersangka, maka saya tegaskan tidak semua media yang saya pimpin adalah milik Jawa Pos.
Ada beberapa (saja) bukan milik Jawa Pos. Termasuk Nyata. Ada riwayatnya mengapa begitu.
Saya belum bisa ceritakan untuk menghormati pengadilan. Tapi pimpinan Jawa Pos yang sekarang, yang tidak tahu sejarah itu, menganggap Nyata miliknya. Jadilah sengketa. Jadi ini sengketa saham di Nyata. Bukan di Jawa Pos. Perdata.
Sidang perdatanya sedang berlangsung di Pengadilan Negeri Surabaya. Tiba-tiba ada berita saya jadi tersangka.
Sebenarnya saya tidak ingin menulis ini di Disway. Kesannya kurang baik, saya memanfaatkan Disway. Tapi saya tidak bisa menjawab satu per satu pertanyaan pembaca yang bertubi-tubi. Maafkan.(Dahlan Iskan)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
