INFORADAR.ID - Tahukah kamu? Istilah kepribadian otrovert ramai diperbincangkan di dunia psikologi. Selama ini, masyarakat lebih mengenal dua kategori utama yaitu introvert dan ekstrovert.
Namun, seorang psikiater asal Amerika Serikat, Rami Kaminski, memperkenalkan tipe baru yang disebut kepribadian otrovert.
Konsep ini lahir dari pengamatannya terhadap dirinya sendiri, para pasien, hingga tokoh-tokoh besar dunia.
Tak heran jika kepribadian otrovert dianggap sebagai perspektif baru dalam memahami keunikan manusia. Tipe ini memberikan cara pandang segar terhadap bagaimana seseorang berhubungan dengan lingkungannya.
Bahkan, sejumlah pakar menilai bahwa otrovert bisa menjadi jembatan antara introvert dan ekstrovert yang kerap dipandang bertolak belakang.
BACA JUGA:Career Minimalism: tren Gen Z dalam Meniti Karier, Ancaman atau Peluang bagi Perusahaan?
BACA JUGA:Prabowo Lantik Anggota Kabinet Merah Putih Terbaru di Istana Merdeka
Apa Itu Otrovert?
Secara sederhana, kepribadian otrovert dapat dipahami sebagai kombinasi dari introvert dan ekstrovert.
Individu dengan tipe ini biasanya ramah, mudah bersosialisasi, dan mampu membangun relasi mendalam.
Namun, mereka berbeda karena tidak merasa benar-benar terikat pada kelompok, tradisi, ataupun identitas kolektif tertentu.
Kaminski menjelaskan bahwa otrovert lebih nyaman berada di luar arus kelompok, meskipun secara sosial mereka diterima dan sering kali populer.
Alih-alih mengikuti keramaian, mereka lebih memilih hubungan personal yang lebih bermakna.
Ciri-ciri Kepribadian Otrovert
Beberapa tanda umum yang menunjukkan seseorang memiliki kepribadian otrovert antara lain: