Career Minimalism: tren Gen Z dalam Meniti Karier, Ancaman atau Peluang bagi Perusahaan?
Ilustrasi Gen Z-Freepik.com-freepik
INFORADAR.ID - Tren career minimalism tengah menjadi perhatian kalangan Gen Z yang punya sudut pandang berbeda soal arti sukses.
Jika dulu keberhasilan identik dengan jabatan tinggi di perusahaan, generasi ini lebih tertarik memilih cara baru untuk meniti karier.
Fokus mereka career minimalism, bukan lagi semata-mata posisi, melainkan keseimbangan hidup, stabilitas finansial, dan ruang bebas untuk berkarya.
Tidak heran jika tren ini dianggap sebagai tren yang bisa membawa tantangan besar bagi perusahaan di masa depan.
Bagi Gen Z, tren career minimalism bukan sekadar gaya, tetapi bentuk perubahan nilai dan prioritas dalam menghadapi dunia kerja.
BACA JUGA:Subsidi Gaji untuk Pekerja Hotel, Restaurant dan Kafe Bergaji di Bawah Rp10 Juta
BACA JUGA:Film The Sea: Perjalanan Bocah Palestina yang Jadi Wakil Israel di Oscar 2026
Yuk, Mengenal Career Minimalism
Career minimalism merujuk pada pilihan karier yang lebih sederhana namun tetap bermakna. Jika generasi sebelumnya mengejar promosi demi naik tangga karier, Gen Z justru lebih nyaman dengan pola “career lily pad”, yaitu melompat ke peluang baru yang sesuai kebutuhan dan nilai pribadi.
Mereka bekerja untuk rasa aman secara finansial, sementara ambisi dan passion dijalankan lewat jalur lain, misalnya hobi atau usaha sampingan.
Pergeseran ini muncul karena ketidakpastian dunia kerja modern, seperti dampak otomatisasi, PHK, dan meningkatnya burnout.
Dengan kondisi itu, Gen Z lebih realistis, kerja dianggap penting, tetapi bukan segalanya.
Gen Z dan Jabatan
Riset Glassdoor mengungkapkan, mayoritas Gen Z sekitar 68% tidak begitu berminat pada posisi manajer jika hanya memberikan status tanpa manfaat berarti.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
