Orang ngeyel juga dikisahkan dalam Surat Al-Baqarah dialog antara Nabi Musa AS dengan kaumnya Bani Israil, ketika Allah SWT memerintahkan untuk menyembelih Sapi Betina karena suatu pelanggaran yang dilakukan kaum Musa AS, padahal awalnya perintahnya hanya menyemblih sapi betina.
Namun karena Bani Israil ngeyel, bertanya yang usia berapa, yang warnanya seperti apa, sapi apakah yang sudah dipakai membajak atau belum, ada tiga kali pertanyaan yang di ajukan kepada Nabi Musa AS, untuk ditanyakan kepada Tuhannya Musa AS.
Akibat nyeyel itu, hampir saja mereka tidak bisa melaksanakan perintah itu. Sebab pertanyaan mereka yang terus menerus membuat mereka kesulitan menemukan ciri-ciri sapi yang diperintahkan itu. Andai mereka tidak ngeyel, bisa saja mereka menyembelih sapi betina mana saja sesuai perintah pertama.
Begitulah orang ngeyel. Memang sulit menghadapi orang yang ngeyel seperti kisah pertama, kedua dan ketiga itu. Mereka akan bertanya dan terus bertanya. Kalau dikaitkan dengan kasus para terlpor yang ngeyel ini, bisa jadi hukumannya akan bertambah berat dengan pasal berlapis.
Bahkan saat ini ada golongan ngeyel yang bagi mereka, cuma ada satu versi kebenaran. Penjelasan apapun tidak akan memuaskan meski disodorkan satu truk kitab sebagai referensi. Karena sesungguhnya golongan ini yang mengaku membela kebenaran sebenarnya menuruti dan membela emosinya sendiri. Semoga kita terlepas darif sifat buruk dan tercela ini.