Terutama untuk melestarikan Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus), suatu spesies langka yang menjadi simbol dari Taman Nasional Ujung Kulon.
“Kami, Kejaksaan Negeri Pandeglang, menyampaikan terimakasih atas penghargaan sebagai bentuk kepercayaan yang telah diberikan oleh Kementrian Kehutanan. Penghargaan ini bukan hanya menjadi kehormatan, tetapi juga menjadi penyemangat bagi kami untuk terus bersinergi dan memperkuat peran Kejaksaan dalam penegakan hukum lingkungan yang tegas dan berkeadilan.” Ungkapnya.
Aco menjelaskan bahwa penegakan hukum adalah alat penting dalam melindungi keanekaragaman hayati bangsa.
Oleh karena itu, Kejaksaan Negeri Pandeglang berkomitmen untuk tidak mentolerir segala bentuk kejahatan terhadap satwa dan lingkungan, seperti perburuan, perdagangan ilegal, dan perusakan kawasan konservasi.
Aco juga menyatakan bahwa mereka juga sepenuhnya mendukung pernyataan Wamen Kehutanan bahwa keberhasilan dalam melakukan konservasi memerlukan kolaborasi dari berbagai sektor, termasuk aparat penegak hukum, pemerintah daerah, dan partisipasi masyarakat.
Dengan semangat ini, Kejaksaan akan terus memperkuat kerjasama dengan semua pihak terkait untuk melindungi warisan ekologis yang bernilai tinggi bagi generasi mendatang.
BACA JUGA:Sarapan Sehat: Pilih Nasi Uduk atau Bubur, Mana yang Lebih Baik?
BACA JUGA:Budaya yang Menjadi Trand: Aura Farming Kini di Kenal Mancanegara!
Ia berharap kegiatan tersebut menjadi langkah awal sinergi nyata antara penegak hukum dan lembaga konservasi untuk meningkatkan perlindungan lingkungan dan satwa langka, khususnya di wilayah Kabupaten Pandeglang.
Wamen Kehutanan Sulaiman Umar Siddiq juga menekankan bahwa kerjasama lintas sektor, termasuk dengan aparat penegak hukum, sangat penting.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa untuk mengurangi kejahatan terhadap satwa liar yang masih sering terjadi, seperti perburuan dan perdagangan ilegal, Kejaksaan Negeri Pandeglang telah melaksanakan perannya dengan baik dan profesional.