3. Mengoptimalkan olahraga dan pernapasan
Gerakan fisik penting bukan hanya untuk menjaga metabolisme, tapi juga menjaga kepadatan otot dan kekuatan tulang. Selain itu, pernapasan yang teratur dan lebih dalam juga turut menjaga pikiran lebih tenang, hati lebih damai, dan stres lebih mudah dikelola.
Ini terjadi karena pernapasan yang lebih lambat memberikan sinyal rileks kepada sistem saraf, sehingga proses perbaikan dan regenerasi lebih berjalan maksimal.
BACA JUGA:5 Manfaat Olahraga Teratur untuk Kesehatan Jantung, Salah Satunya untuk Ini
BACA JUGA:5 Dampak Negatif Tidak Berolahraga yang Sering Disepelekan
4. Mengelola pikiran dan hati
Badan manusia lebih pintar dari yang tampak, tapi hati juga harus diberi kedamaian dan diberdayakan.Ketika hati tenang dan pikiran jernih, proses menjaga hidup sehat lebih manusiawi dan lebih menyeluruh bukan sebuah paksaan, tapi sebuah kesadaran.
Ini juga yang disampaikan Ade Rai: belajar untuk lebih menerima diri dan belajar dari apa yang terjadi.
5. Menghubungkan hidup sehat dengan makna hidup
Ini bukan pamer ukuran fisik, tapi mengenai kualitas hidup dan kemampuan untuk lebih berguna bagi sesama.
Ketika tubuh sehat, pikiran lebih jernih, hati lebih damai, dan energi lebih melimpah, manusia dapat lebih maksimal memberikan kontribusinya — menjadi cahaya dan inspirasi bagi keluarga, teman, dan masyarakat luas.
Binaragawan yang juga motivator hidup sehat itu juga memberikan analogi mengenai ambulans.
Kalau terjadi kecelakaan, ambulans akan tiba di tempat kejadian penyakit juga tak jauh berbeda, alarm dari apa yang tengah terjadi di tubuh.
Rokok, misalnya, bukan melulu soal kecanduan nikotin, tapi lebih mengenai proses pernapasan yang diberikannya.
BACA JUGA:Kesehatan Mental Remaja: Tantangan dan Cara Mengatasinya