-Layanan pengaduan yang cepat tanggap.
-Grup komunikasi resmi (misalnya melalui WhatsApp atau Telegram) yang dikelola secara profesional.
Transparansi ini akan membantu mengurangi kecemasan dan spekulasi negatif di kalangan mahasiswa penerima.
2. Kebijakan Kampus yang Adaptif
BACA JUGA:7 Rekomendasi Tablet Terbaik Mulai 2 Jutaan di 2025: Affordable dan Berkualitas!
BACA JUGA:7 Ide Hadiah Wisuda Terbaik untuk Sahabat: Kenang Momen Tak Terlupakan
Perguruan tinggi memiliki peran penting sebagai penghubung antara mahasiswa dan penyelenggara beasiswa. Untuk mendukung mahasiswa yang terdampak, kampus dapat menerapkan kebijakan seperti:
-Penangguhan pembayaran uang kuliah hingga beasiswa cair.
-Penerbitan surat keterangan khusus agar mahasiswa tetap dapat mengikuti perkuliahan atau ujian.
-Penyediaan fasilitas konseling psikologis bagi mahasiswa yang mengalami stres akibat masalah keuangan.
Langkah-langkah ini akan memberikan rasa aman dan memperkuat posisi mahasiswa sebagai prioritas dalam sistem pendidikan.
3. Dana Sementara atau Skema “Jembatan” dari Lembaga Nonprofit dan Bank Syariah
Solusi jangka pendek yang dapat diterapkan adalah menyediakan skema pembiayaan sementara (bridge funding). Ini dapat bersumber dari:
-Lembaga nonprofit pendidikan yang memberikan dana talangan tanpa bunga.
-Bank syariah atau koperasi kampus yang menawarkan pinjaman mikro berbasis kepercayaan dan tanpa riba.
Model ini telah berhasil diterapkan di beberapa perguruan tinggi swasta dan komunitas mahasiswa, terutama dalam kondisi darurat.