Dentuman Kritik di Balik Senyap: Kontroversi Lagu ‘Bayar Bayar Bayar’ dari Band Sukatani

Sabtu 22-02-2025,09:32 WIB
Reporter : Babay Kholifah
Editor : Haidaroh

Setelah mendapatkan perhatian luas, Sukatani memutuskan untuk menarik lagu tersebut dari berbagai platform streaming dan menyampaikan permintaan maaf kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo serta institusi Polri.

Gitaris sekaligus produser band, Alectroguy, menjelaskan bahwa lagu tersebut sebenarnya ditujukan kepada oknum polisi yang melanggar aturan.

Bukan kepada institusi Polri secara keseluruhan, langkah ini diambil untuk menghindari polemik lebih lanjut. 

Keputusan ini memicu berbagai reaksi dari publik dan komunitas musik, sejumlah musisi menunjukkan solidaritas terhadap Sukatani melalui media sosial.

BACA JUGA:4 Rekomendasi Kartun yang Cocok Dijadikan Tontonan saat Makan, Ada si Kembar Botak

BACA JUGA:4 Drakor Terbaru yang Tayang Bulan Februari 2025, Ada Romance hingga Thriller

Band seperti Seringai, Morfem, dan Tabrak Lari menyampaikan dukungan mereka di kolom komentar unggahan permintaan maaf Sukatani.

Gitaris Deadsquad, Stevi Item, bahkan menyarankan agar lagu tersebut tidak ditarik. 

Pihak kepolisian menegaskan bahwa mereka tidak anti terhadap kritik dan menghargai kebebasan berekspresi.

Mabes Polri menyatakan bahwa tidak ada tekanan atau intervensi terhadap Sukatani terkait penarikan lagu tersebut, mereka menganggap permintaan maaf dan penarikan lagu sebagai inisiatif dari band itu sendiri. 

Sukatani, yang dibentuk pada Oktober 2022, dikenal dengan lirik-lirik yang menyoroti isu sosial, agraria, hingga ketidakadilan.

Album perdana mereka, "Gelap Gempita", dirilis pada 24 Juli 2023 dan berisi delapan lagu, termasuk "Bayar Bayar Bayar".

Selain karya musiknya, band ini juga dikenal dengan penampilan nyentrik di atas panggung.

Sering mengenakan balaclava dan membagikan sayuran kepada penonton sebagai bentuk solidaritas terhadap perjuangan petani. 

Meskipun menghadapi kontroversi, Sukatani menegaskan akan terus berkarya dan menyuarakan kritik sosial melalui musik.

Partisipasi mereka dalam berbagai festival besar seperti Pestapora 2024 dan Synchronize Festival 2024 menunjukkan eksistensi mereka yang kuat di kancah musik independen.

Kategori :