Sedangkan hal duka atau kekurangannya, bekerja di Australia ialah tentang kedisiplinan pekerjaannya sangat ketat dan melelahkan.
Untuk pekerja baru yang bekerja di sektor mana pun, setidaknya butuh waktu 3 hari sampai seminggu beradaptasi dengan iklim bekerja di Australia, terutama untuk pekerjaan kasar.
Lalu, adaptasi cuaca dingin mulai dari 6°-11°c seperti di tempat Arif tinggal di Tasmania. Ada pula yang bersuhu 35°- 43°c seperti di Sydney, atau beberapa tempat yang dekat dengan gurun.
"Terakhir adaptasi makanan. Gak semua makanan bisa kita makan di sini, terutama orang Indonesia yang terbiasa makan makanan yang full rempah, sedangkan gak semua rempah yang kita butuhkan buat masak tersedia di sini. Ditambah gak ada warteg di outback atau daerah pedalaman. Jadi diusahakan kita bisa masak dan survive dengan bahan yang tersedia di sini. Kalau malas repot, ada juga bahan makanan jadi yang bisa langsung dipanaskan di microwave atau dioven tapi otomatis lebih mahal harganya," tuturnya.
Arif berharap, dengan viralnya Hastag KaburAjaDulu saat ini, menjadi semacam teguran bagi pemerintah agar mau berbenah dan memperbaiki sistem pemerintahan yang baik, yang mampu meciptakan peluang dan persaingan kerja yang sehat, sehingga kesejarhteraan masyarakat bisa terwujud.