INFORADAR.ID - Tak sedikit orang venting di media sosialnya. Venting di media sosial adalah tindakan mengekspresikan emosi, keluhan, atau perasaan negatif secara terbuka di platform digital seperti Twitter, Instagram, Facebook, atau TikTok.
Banyak orang memilih media sosial sebagai tempat curhat karena mudah dan menjangkau banyak audience. Memang dapat melegakan, tapi venting juga memiliki dampak positif dan negatif, tergantung bagaimana penggunaannya.
1. Jenis-Jenis Venting di Media Sosial
Venting emosional, ekspresi spontan yang muncul karena emosi yang kuat, seperti kemarahan atau kesedihan. Contohnya, seseorang menulis status tentang kekecewaannya terhadap teman.
Selain itu, ada juga venting sarkastik yang menggunakan humor atau sindiran untuk menyampaikan ketidakpuasan.
Venting tidak langsung atau subtweeting juga ada, di mana seseorang menyampaikan keluhan tentang orang lain tanpa menyebutkan namanya secara eksplisit.
BACA JUGA:Kenali Sedari Dini, Berikut Pengertian Ganguan Mental PTSD : Gejala dan Cara Menanganinya
BACA JUGA:Pengepungan di Bukit Duri, Perlawanan Sengit Antara Guru dan Murid Berandal
Venting juga bisa dilakukan untuk mencari validasi, di mana seseorang berbagi perasaannya untuk mendapatkan simpati atau dukungan dari pengikut.
Ada juga venting konstruktif yang tidak hanya mengekspresikan emosi, tetapi juga membuka peluang untuk menemukan solusi atau saran dari orang lain.
2. Alasan Melampiaskan Emosi di Media Sosial
Banyak orang memilih media sosial sebagai tempat untuk meluapkan perasaan mereka karena merasa kurang mendapat perhatian atau dukungan dari lingkungan fisik mereka, seperti keluarga dan teman.
Mereka merasa lebih aman dan nyaman mengekspresikan perasaan di dunia maya, karena dapat menghindari penilaian langsung.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Universitas Multimedia Nusantara (2023), fenomena ini lebih sering terjadi pada mereka yang merasa kurang dihargai atau dipahami di kehidupan sehari-hari.
3. Dampak Venting terhadap Kesehatan Mental