Namun, penting untuk mengonsumsi air hangat dalam jumlah yang wajar dan perlahan, karena minum terlalu banyak sekaligus bisa menyebabkan tekanan tambahan pada lambung. Untuk hasil yang lebih optimal, hindari minuman berkafein, bersoda, atau asam yang dapat memicu kenaikan asam lambung.
3. Makan biskuit kering
Mengonsumsi biskuit kering dapat membantu meredakan gejala asam lambung naik. Biskuit kering bekerja dengan cara menyerap kelebihan asam lambung, sehingga mengurangi rasa tidak nyaman di perut dan kerongkongan. Selain itu, makanan ringan ini mudah dicerna dan tidak membebani lambung.
Namun, pastikan biskuit yang dipilih tidak mengandung bahan pemicu, seperti cokelat, mentega berlebih, atau rasa asam, yang dapat memperburuk gejala.
Sebaiknya pilih biskuit kering yang polos dan rendah lemak untuk hasil terbaik. Konsumsilah dalam jumlah wajar dan diiringi dengan pola makan teratur untuk mencegah kambuhnya gejala.
4. Pakaian jangan ketat
BACA JUGA:Buah-buahan Ajaib untuk Redakan Asam Lambung
BACA JUGA:Penderita Maag Wajib Tahu! Ini 9 Makanan yang Harus Dihindari Agar Asam Lambung Tak Kambuh
Menghindari pakaian ketat dapat membantu meredakan gejala asam lambung naik. Pakaian yang terlalu ketat, terutama di area perut, dapat memberikan tekanan tambahan pada lambung, sehingga memicu naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Untuk kenyamanan, pilihlah pakaian yang longgar, terutama setelah makan, agar area perut tidak tertekan. Kebiasaan ini membantu mengurangi risiko gejala GERD seperti sensasi panas di dada atau rasa asam di mulut.
Kombinasikan dengan kebiasaan sehat lainnya, seperti makan dalam porsi kecil dan menghindari berbaring setelah makan, untuk hasil yang lebih efektif.
5. Minum obat sirup maag
Mengonsumsi obat sirup maag dapat menjadi solusi cepat untuk meredakan gejala asam lambung naik. Sirup maag biasanya mengandung bahan antasida yang berfungsi menetralkan asam lambung, sehingga dapat meredakan sensasi perih, panas di dada, atau rasa asam di mulut.
Selain itu, bentuk cairannya membuat obat ini lebih mudah diserap oleh tubuh, memberikan efek yang lebih cepat dibandingkan tablet.
Namun, sebelum mengonsumsinya, pastikan mengikuti dosis yang tertera pada kemasan atau sesuai anjuran dokter. Hindari mengandalkan obat secara berlebihan dan kombinasikan dengan perubahan gaya hidup, seperti mengatur pola makan dan menghindari makanan pemicu, untuk hasil yang lebih efektif dan mencegah kambuhnya gejala.