Begadang Itu Asik, Tapi Kenali Konsekuensinya: Begini Bahayanya!

Jumat 06-12-2024,11:39 WIB
Reporter : Siti Nursyahidah
Editor : Haidaroh

Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa kurang tidur, terutama jika kurang dari 6 jam per hari, dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan risiko infeksi. Selain itu, kurang tidur juga dapat menghambat proses pemulihan dari penyakit. 

8. Mata panda 

Lingkaran hitam di bawah mata, atau yang sering disebut mata panda, merupakan efek kurang tidur yang umum terlihat pada wajah. Kondisi ini terjadi karena penurunan elastisitas kulit, membuat area bawah mata yang sensitif tampak mengendur dan menggelap.

9. Lesu 

Begadang sering menyebabkan tubuh merasa lesu dan kurang bertenaga. Tidur adalah waktu bagi tubuh untuk memulihkan energi. Ketika begadang, proses ini terganggu, sehingga tubuh tidak memiliki cukup waktu untuk mengisi ulang energi.

Kurang tidur akibat begadang dapat mengganggu metabolisme tubuh, membuat proses penyerapan nutrisi dan produksi energi menjadi tidak optimal.

Hormon-hormon seperti melatonin dan kortisol, yang membantu mengatur energi, menjadi tidak seimbang saat tidur terganggu, menyebabkan tubuh terasa lemah.

Begadang meningkatkan hormon stres seperti kortisol, yang dapat membuat tubuh merasa tegang, lelah, dan tidak berenergi. Begadang sering disertai kebiasaan makan atau minum yang tidak teratur. Ini bisa memperparah rasa lesu karena tubuh kekurangan cairan atau nutrisi yang dibutuhkan.

10. Stress 

Kurang tidur merupakan salah satu pemicu stres, dan stres yang berkepanjangan dapat meningkatkan tekanan darah. Sebuah studi yang dilakukan oleh Sleep Medicine Institute,

University of Pittsburgh, menemukan bahwa stres akibat kurang tidur dapat meningkatkan tekanan darah sistolik sebesar 10 poin pada individu sehat. Fakta ini ditemukan setelah melakukan penelitian yang melibatkan 20 orang dewasa yang sehat.

Defisit tidur dapat menyebabkan disfungsi sumbu HPA (hipotalamus-pituitari-adrenal), yang mengatur produksi hormon stres, sehingga mengakibatkan hiperkortisolisme.

Adrenalin yang dilepaskan saat stres merangsang jantung untuk berdebar lebih cepat, sedangkan kortisol meningkatkan produksi glukosa untuk menyediakan energi tambahan. Kedua mekanisme ini berkontribusi pada peningkatan tekanan darah.

Peningkatan tekanan darah akibat kurang tidur bersifat sementara dan cenderung kembali normal setelah kualitas tidur membaik. Hipertensi yang disebabkan oleh kurang tidur kronis dapat menyebabkan komplikasi serius seperti stroke, serangan jantung, dan gagal ginjal. 

Dengan mengetahui dampak negatif begadang, kita seharusnya sadar bahwa tidur yang cukup itu penting. Jadi, mari kita biasakan tidur minimal 7 jam setiap hari untuk menjaga kesehatan tubuh

Meski begadang terkadang sulit dihindari, terutama karena pekerjaan atau kebiasaan, penting untuk memahami dampaknya terhadap kesehatan dan produktivitas.

Kategori :