Perasaan yang belum stabil dan kesulitan dalam mengelola ego dapat berdampak negatif pada perkembangan anak.
2. Ketidakstabilan Ekonomi
Pasangan yang menikah di bawah usia 19 tahun umumnya sulit mendapatkan pekerjaan yang tetap dan layak.
Hal ini menyebabkan ketidakstabilan ekonomi, di mana pasangan sulit mencukupi kebutuhan hidup keluarga.
Jika ekonomi tidak direncanakan dengan baik, kondisi ini berpotensi menyebabkan kemiskinan struktural dalam jangka panjang.
3. Kurangnya Asupan Gizi untuk Anak
Keterbatasan ekonomi bisa berdampak pada kurangnya asupan gizi bagi pasangan dan anak.
Gizi yang buruk dapat memengaruhi perkembangan anak, membuat mereka rentan terhadap masalah kesehatan.
Selain itu, pada usia yang terlalu muda, kondisi fisik ibu sering kali belum sepenuhnya siap untuk hamil dan melahirkan, yang berisiko menimbulkan komplikasi kesehatan bagi ibu dan anak.
Putri Anastasia Bangalino Suryana, Mahasiswa Magang Untirta