INFORADAR.ID - Kirab kebo bule adalah salah satu tradisi malam Satu Suro yang terkenal. Tradisi ini diadakan untuk menghormati awal tahun baru menurut penanggalan Jawa.
Perayaan tradisi ini selalu disambut antusias oleh masyarakat, terutama yang ingin melihat Kerbau Keraton. Malam itu, masyarakat berbondong-bondong memenuhi jalanan kirab.
Beberapa orang percaya bahwa kebo bule dapat mendatangkan berkah. Karena kepercayaan ini, orang mencoba mengambil kotoran kebo bule sebagai jimat.
Sejarah Kirab Kebo Bule
Bukan sekedar perayaan, tetapi juga sarat dengan sejarah. Kirab Kebo bule di Kasunanan Surakarta dimulai pada masa pemerintahan Presiden Soeharto untuk memeriahkan Tahun Baru di Jawa dan Tahun Baru Islam.
BACA JUGA:Sejarah dan Makna Bubur Suro, Sajian Tradisi Jawa Pada 1 Muharram
BACA JUGA:Bulan Suro dan Larangan Malam Satu Suro, Nasib Buruk Jika Melanggar Ini
Pada malam satu suro, para abdi dalem dan keluarga kerajaan berkeliaran di sekitar kompleks istana, mengenakan kebaya dan berskap berwarna hitam. Arak-arakan tersebut dipimpin oleh kerbau albino atau dikenal sebagai kebo bule.
Kerbau putih yang digunakan sebagai penjaga di kirab bukanlah hewan sembarangan. Kerbau ini merupakan keturunan Sultan Pakubuwono II klangenan Kyai Slamet.
Benarkah Kotoran Kebo Bule Bisa Tolak Bala?
Kebo bule Keraton Surakarta merupakan hewan khusus yang digunakan sebagai penjaga atau pada parade malam 1 suro.
Beberapa orang percaya bahwa kebo bule memiliki kekuatan magis sebagai jimat tolak bala. Itu sebabnya masyarakat berdesakan mengambil kotoran hewan sebagai maskot
BACA JUGA:Beasiswa Unggulan 2024 Kemendikbud Sudah Dibuka untuk S1, S2 dan S3
BACA JUGA: Ini Rincian Daerah Sebaran Kebutuhan Formasi ASN 2024, Lengkap dengan Kuotanya
Dalam jurnal Sejarah Kebo Bule ‘Kyai Slamet’ di Keraton Surakarta dan Kelahiran Kesenian Kebo Bule Sebagai Media Dakwah Islam oleh Rudianto dan Ida Widianingrum.