INFORADAR.ID – Sambal, yang sering kali dikaitkan dengan cabe, ternyata tidak selalu menggunakan bahan utama ini. Di Kabupaten Lebak, ada jenis sambal yang unik dan menarik perhatian, yaitu Sambel Peupeuh.
Sambel peupeuh di Kabupaten Lebak ini terbuat dari rempah-rempah yang khas, namun tetap mampu memberikan rasa pedas yang menggigit.
Dengan menggunakan rempah sebagai bahan utamanya, sambel peupeuh di Kabupaten Lebak ini memberikan pengalaman rasa yang berbeda dari sambal-sambal pada umumnya.
BACA JUGA:Tips Parenting: Panduan Membesarkan Anak Perempuan Tanpa Keterlibatan Ayah
Dilansir dari Instagram @budayaainggeh, di Kabupaten Lebak, sambel peupeuh menjadi hidangan wajib bagi perempuan pasca melahirkan.
Sambel peupeuh diyakini dapat memulihkan kondisi perempuan pasca melahirkan. Masyarakat Banten percaya, akibat melahirkan, syaraf-syaraf bisa peugat (putus), seluruh fungsi tubuh menurun.
Peupeuh sendiri artinya adalah tumbuk. Cara membuat sambel peupeuh memang ditumbuk menggunakan lulumpang dan halu.
Lulumpang dan halu merupakan sepasang alat penumbuk yang dibuat dari kayu, bukan dari batu. Sambel peupeuh harus menggunakan alat tumbuk kayu.
BACA JUGA:Eksplorasi Keindahan Gunung Kendeng Citorek Lebak, Banten: Nikmati Keindahan Negeri di Atas Awan
BACA JUGA:Apa Itu Mayam? Mahar Pernikahan yang Diberikan Rizki Natakusumah untuk Beby Tsabina
Sebab kalau batu, akan merusak tekstur bahan-bahan. Pada satu kampong, biasanya ada rumah yang menyimpan halu dan tutu. Umumnya warisan para nenek moyang.
Meskipun tidak memakai cabe, sambel peupeuh tetap berasa pedas. Rasa pedas diperoleh dari jahe. Bahan baku sambel peupeuh terdiri dari jahe, kunyit, kencur, kunci, terong luweuh (terong hutan), terasi, garam, dan gula.
Rempah-rempah tersebut dapat membantu pemulihan kondisi tubuh untuk wanita pasca melahirkan, karena kekurangan banyak darah.
BACA JUGA:Kotok Bongkok: Makanan Fermentasi Kluwek atau Picung Khas Lebak Banten, Sudah Coba Belum?