Banyak macam ibadah yang bisa dilakukan dengan rutin di bulan suci Ramadan in, sehingga jaminan dibukanya pintu surga itu menjadi salah satu penyemangat bagi kita untuk terus berbuat baik dan menjalankan perintahnya.
Adapun dar istilah ditutupnya pintu neraka dan adanya setan yang terbelenggu sebagai salah satu upaya Allah SWT agar kita, manusia terkhusus umat muslim bisa menghindari kemungkaran.
Selain itu juga, kita bisa menghindari dan menjaga diri agar menjauhi dari perbuatan maksiat yang tentunya tidak baik bagi diri kita.
3. Memperbanyak Sedekah
Penderitaan dapat membuat orang menjadi seorang yang egois atau menjadi lebih dermawan. Egois berarti kamu ingin memiliki segalanya, sehingga kamu tidak merasakan penderitaan.
Sedangkan menjadi seorang yang dermawan berarti kamu merasakan sulitnya penderitaan, sehingga ketika kamu melihat orang lain menderita, kamu akan merasa bahwa kamu juga merasa menderita.
Puasa dalam hal ini menjadi cara untuk mencegah perilaku yang egoias. Orang yang berpuasa melakukan pelarutan ini secara sukarela dan melatih dirinya untuk menjadi lebih berbelas kasih.
BACA JUGA:3 Peristiwa Penting Bersejarah yang Terjadi di Bulan Ramadan
4. Bersyukur Mengetahui Kenikmatan yang Tersembunyi
Kita kerap kali tidak menyadari akan adanya nikmat yang Allah SWT berikan pada diri kita, di mana banyak nikmat yang tanpa sadar sudah kita rasakan.
Dengan berpuasa inilah kita mampu menyadari akan nikmat Allah SWT yang sangat melimpah, sebagaimana terpenuhi rasa haus dan rasa lapar di waktu berbuka.
Pada waktu itu jugalah, menjadi salah satu momen untuk mengutarakan rasa syukur atas nikmat yang diberikan, baik secara sadar ataupun tidak sadar.
5. Mengalahkan Syahwat
Salah satu manfaat puasa yang satu ini sebagaimana hadis Nabi Muhammad SAW mengatakan:
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ, فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ, وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ, وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ, فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌArtinya: “Wahai para pemuda, barangsiapa yang mampu untuk menikah, maka menikahlah. Sesungguhnya menikah lebih bisa menundukan pandangan dan lebih mudah menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu menikah, maka berpuasalah, sesungguhnya puasa itu adalah penekan syahwatnya.” (HR Imam Ahmad dan Imam Bukhari)
Banyak para ulama mengatakan bahwa puasa yang didasari dengan niat untuk berpuasa, maka bisa menahan diri untuk tidak berbuat maksiat.