“Badak bercula satu itu sekitar 70-an, ada banteng, rusa, monyet, burung, banyak deh. Tanaman juga ada,” kata Sulaiman di sela-sela perjalanan menjelajahi Taman Nasional Ujung Kulon.
Selain hewan, tanaman seperti pohon kiara, ketapang, kokoleceran menjadi tanaman yang mendominasi wilayah Taman Nasional Ujung Kulon.
Menariknya, di Taman Nasional Ujung Kulon ini, tidak ada tanaman berbuah. Bahkan tanaman yang tumbang dibiarkan agar menjadi pupuk alami.
Tidak semua hewan masih liar, beberapa hewan seperti rusa hingga monyet yang berada di Pulau Peucang sudah dijinakkan. Pulau Peucang masih termasuk daerah Taman Nasional Ujung Kulon.
Di Pulau Peucang, beberapa kegiatan bisa dilakukan. Seperti snorkeling, melihat hewan-hewan hingga fasilitas penginapan.
Untuk sampai di Pulau Peucang, dibutuhkan waktu hingga 3 jam menggunakan perahu.
Bisa menjajaki Taman Nasional Ujung Kulon, menjadi pengalaman baru yang seru. Merasakan langsung, suasana Taman Nasional Ujung Kulon yang menjadi kebanggaan Banten. (*)