Novel Terbaik Karya Andrea Hirata

Kamis 14-12-2023,19:00 WIB
Reporter : Nuraini Wildayati Kamilah
Editor : Haidaroh

Deskripsi Buku

“Ini persamaan hidupku sekarang, Bu,” Desi menyodorkan buku catatan ke tengah meja. Bu Amanah, yang juga guru matematika tersenyum getir melihat persamaan garis lurus dengan variabel-variabel yang didefinisikan sendiri oleh Desi. x1: pendidikan, x2: kecerdasan. Yang menarik perhatiannya adalah konstanta a: pengorbanan.

“Pendidikan memerlukan pengorbanan, Bu. Pengorbanan itu nilai tetap, konstan, tak boleh berubah”

Konon, berdasarkan penelitian antah berantah, umumnya idealisme anak muda yang baru tamat dari perguruan tinggi bertahan paling lama 4 bulan. Setelah itu mereka akan menjadi pengeluh, penggerutu, dan penyalah seperti banyak orang lainnya, lalu secara menyedihkan terseret arus deras sungai besar rutinitas dan basa-basi birokrasi lalu tunduk patuh pada sistem yang buruk. Dalam kenyataan hidup seperti itu, seberapa jauh Desi berani mempertahankan idealismenya menjadi guru matematika di sekolah pelosok?

Sang Pemimpi

Deskripsi Buku

Dalam novel Sang Pemimpi, Andrea Hirata bercerita tentang kehidupannya di Belitung pada masa SMA. Tiga tokoh utama dalam karya ini adalah Ikal, Arai dan Jimbron. Ikal tidak lain adalah Andrea Hirata sendiri, sedangkan Arai adalah saudara jauhnya yang menjadi yatim piatu ketika masih kecil. Arai disebut simpai keramat karena dalam keluarganya ia adalah orang terakhir yang masih hidup dan ia pun diangkat menjadi anak oleh ayah Ikal. Jimbron merupakan teman Arai dan Ikal yang sangat terobsesi dengan kuda dan gagap bila sedang antusias terhadap sesuatu atau ketika gugup. Ketiganya melewati kisah persahabatan yang terjalin dari kecil hingga mereka bersekolah di SMA Negeri Manggar, SMA pertama yang berdiri di Belitung bagian timur.

Demi memenuhi kebutuhan hidup, Ikal dan Arai harus bekerja sebagai kuli di pelabuhan ikan pada dini hari dan pergi ke sekolah setelahnya. Namun begitu, mereka tetap gigih belajar sehingga selalu berada dalam peringkat lima teratas dari 160 murid di sekolahnya. Sekolah mereka merupakan SMA negeri pertama yang bergengsi di Belitung, sebelumnya satu-satunya SMA yang terdekat berada di Tanjung Pandan. Sekolah tersebut berada 30 kilometer dari rumah Ikal dan Arai sehingga mereka harus menyewa kamar dan hidup jauh dari orang tua.

Pada akhirnya, Jimbron harus berpisah dengan Ikal dan Arai yang akan meneruskan kuliah di Jakarta. Selama di Jakarta, mereka luntang-lantung mencari pekerjaan namun akhirnya Ikal menjadi pegawai pos dan Arai pergi ke Kalimantan untuk bekerja sambil kuliah. Ikal berhasil membiayai kuliahnya di Universitas Indonesia hingga menjadi Sarjana Ekonomi, sedangkan Arai belajar biologi di Kalimantan. Hidup mandiri terpisah dari orang tua dengan latar belakang kondisi ekonomi yang sangat terbatas namun punya cita-cita besar, sebuah cita-cita yang bila dilihat dari latar belakang kehidupan mereka, dapat dikatakan itu hanyalah sebuah mimpi.

BACA JUGA:8 Penulis Novel Indonesia Terkenal yang Novelnya Selalu Mejeng di Best Seller Hingga Hari Ini

Cinta di Dalam Gelas

Cinta di Dalam Gelas merupakan novel kelima Andrea Hirata, terbit bersamaan dengan prekuelnya, Padang Bulan. Novel ini melanjutkan perjalanan hidup Enong, gadis yang putus sekolah pada usia 14 tahun. Enong bernama asli Maryamah. Setelah beranjak dewasa, ketiga adiknya menikah dan meninggalkan rumah. Tinggallah ia dan ibunya yang sudah tua.

Hidup Maryamah tidak pernah mudah. Ketika akhirnya menikah, ia justru mendapatkan suami yang berperangai buruk, Matarom namanya. Maryamah kemudian minta diceraikan setelah suatu hari datang seorang perempuan yang mengaku sebagai istri Matarom dan dalam keadaan hamil.

Matarom pintar bermain catur, ia selalu menjadi juara dalam turnamen catur di kampung mereka. Dari sana lah, Maryamah berniat untuk ikut turnamen tersebut, ia bertekad menyingkirkan mantan suaminya itu, sekaligus menegakkan martabat dirinya sebagai seorang perempuan. Maka, jadilah Maryamah sebagai perempuan pertama di kampung mereka yang ikut turnamen catur dan melawan laki-laki.

Novel kedua dwilogi Padang Bulan ini kembali menghadirkan gaya jenaka Andrea Hirata dalam bercerita dan mengkritik sistem sosial, serta upaya menghapus stigma bahwa perempuan selalu di bawah laki-laki.

Jadi itulah beberapa novel karya Andrea Hirata yang populer yang bisa kamu pilih.(*)

Kategori :