Sirkus Pohon
Deskripsi Buku
Baiklah, Kawan, kuceritakan padamu soal pertempuranku melawan pohon delima di pekarangan rumahku dan bagaimana akhirnya pohon itu membuatku kena selalu wajib lapor setiap Hari Senin, di Polsek Belantik. Benci nian aku pada delima itu, lihatlah pohon kampungan itu, ia macam kena kutuk. Pokoknya berbongkol-bongkol, dahan-dahannya murung, ranting-rantingnya canggung, kulit kayunya keriput, daun-daunnya kusut. Malam Jumat burung kekelong berkaok-kaok di puncaknya, memanggil-manggil malaikat maut. Tak berani aku dekat-dekat delima itu, karena aku tahu pohon itu didiami hantu.
Dalam novel ini Andrea akan membuat kita terbahak-bahak mengikuti kisah orang-orang Melayu di pedalaman Belitong yang lugu, tersedu-sedu oleh kisah cinta yang masygul, atau geleng-geleng kepala oleh intrik-intrik mereka yang luar biasa. Kita akan menemukan manusia-manusia yang tak sempurna, tapi sekaligus menemukan kebijaksanaan dalam diri mereka.
Sirkus Pohon mengisahkan kisah yang sederhana, polos, dan penuh drama bak sinetron. Sirkus Pohon menceritakan kehidupan Sobri (bisa juga dipanggil Hobri atau Hob) yang apa adanya (kadang terkesan pasrah), tulus dan jujur-entah karena terlalu polos atau apa-tentang cintanya untuk Adinda dan profesi badut di sebuah sirkus keliling. Kisah Sobri terjadi beriringan dengan drama romansa antara Tara dan Tegar yang dipertemukan oleh perceraian orang tuanya masing-masing.
Orang-Orang Biasa
Kali ini, karyanya mengisahkan sebuah rencana perampokan yang dilakukan oleh 10 orang yang berada dalam satu persahabatan di Kota Belantik, yaitu Salud, Junilah, Nihe, Dinah, Handai, Sobri, Honorun, Rusip, Tohirin, dan Debut. Awalnya, Kota Belantik disebut kota naif karena masyarakatnya yang terkenal ramah dan sopan walaupun tidak banyak yang mengenyam pendidikan tinggi, namun sebutan naif tersebut hilang sejak terjadinya kasus perampokan terjadi ketika pawai kemerdekaan yang dilakukan oleh sekelompok perampok.
Laskar Pelangi
Deskripsi Buku
Laskar Pelangi adalah novel yang pertama kali diterbitkan oleh penulis kenamaan, Andrea Hirata. Tepatnya, novel ini berhasil dirilis pada tahun 2015 oleh Penerbit Bentang Pustaka. Dalam peradabannya, Andrea Hirata pun mengeluarkan tiga novel sekuel lanjutan dari Laskar Pelangi, di antaranya Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karpov.
Laskar Pelangi merupakan novel yang terinspirasi dari kisah nyata kehidupan Andrea Hirata selaku penulis yang mana saat itu dirinya bertempat tinggal di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitung Timur. Berkenaan dengan hal tersebut, mudah bagi si penulis merepresentasikan berbagai unsur sosial dan budaya masyarakat Belitung ke dalam bentuk cerita di novel Laskar Pelangi ini secara apik.
"Bangunan itu nyaris rubuh. Dindingnya miring bersangga sebalok kayu. Atapnya bocor dimana-mana. Tetapi, berpasang-pasang mata mungil menatap penuh harap. Hendak kemana lagikah mereka harus bersekolah selain tempat itu? Tak peduli seberat apapun kondisi sekolah itu, sepuluh anak dari keluarga miskin itu tetap bergeming. Didada mereka, telah menggumpal tekad untuk maju."
Laskar Pelangi, kisah perjuangan anak-anak untuk mendapatkan ilmu. Diceritakan dengan lucu dan menggelitik, novel ini menjadi novel terlaris di Indonesia. Inspiratif dan layak dimiliki siapa saja yang mencintai pendidikan dan keajaiban masa kanak-kanak.
BACA JUGA:Tak Hanya Gadis Kretek Inilah Deretan Karya Ratih Kumala yang Harus Kamu Tahu
Guru Aini