INFORADAR.ID - Untuk menghindari stres akibat pekerjaan, belajar, atau menjejalkan tugas sekolah, orang terkadang menghibur diri dengan bercanda bersama teman di waktu luang atau di sela-sela waktu tersebut.
Bercanda dengan teman atau dengan orang yang memiliki kepribadian dan usia yang berbeda terkadang diperlukan dalam pergaulan dan kelompok. Hal ini dilakukan untuk mencairkan suasana canggung dan formal saat berkumpul
Namun, dalam hal ini pun, Anda harus berhati-hati dalam bercanda agar tidak menyinggung perasaan orang lain. Namun, penting untuk diingat bahwa dengan siapa pun Anda bercanda, Anda harus selalu berhati-hati agar tidak menyinggung perasaan orang lain.
Ada banyak hal yang dapat dijadikan bahan lelucon. Selama Anda tidak menyinggung perasaan orang lain dalam masalah agama, masalah sara, atau dalam lingkup pribadi, bercanda selalu menyenangkan.
Berikut ini Cara bijak untuk menyampaikan candaan yang tidak menyinggung perasaan orang lain
Cara Bijak Bercandaa yang Nggak Bikin Orang Sakit Hati
1. Hindari Bercanda tentang Penampilan
Jangan bercanda tentang penampilan fisik seseorang seperti berat badan, wajah, atau pakaian. Ini bisa sensitif bagi banyak orang. Contoh yang Bijak: "Kamu kelihatan sangat cerah hari ini!"
BACA JUGA:Lakukan 9 Cara Ini Jika Ada yang Bercanda Soal Fisik atau Body Shaming
2. Jangan Mencampurkan Agama atau Ras
Hindari bercanda yang melibatkan agama, ras, atau budaya. Ini bisa sangat sensitif dan menyebabkan ketidaknyamanan. Contoh yang Bijak: "Apa rencanamu untuk akhir pekan ini?"
3. Perhatikan Bahasa Tubuh
Jika seseorang terlihat tidak nyaman atau tersinggung oleh bercandamu, segera hentikan. Perhatikan bahasa tubuh mereka. Contoh yang Bijak: Jika dia terlihat kurang senang, misalnya dari raut wajahnya, katakan, "Maaf kalau bercandaku kurang cocok."
4. Hindari Bercanda tentang Kelemahan Pribadi
Jangan bercanda tentang kelemahan pribadi seseorang seperti ketidakmampuan atau kebiasaan buruk. Contoh yang bijak: "Udah, nggak usah pusing sama pikunmu hari ini. Kita semua punya hari-hari buruk yang lupaan, kan?"