Selain angkutan untuk transportasi manusia, Damri juga mengangkut pengiriman barang dari 4 kantor cabang. Logistik Damri juga bekerjasama dengan KA Logistik dan PT. pos Indonesia.
7. Angkutan Perintis
Bus Damri yang satu ini khusus untuk melayani angkutan daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Dikhususkan oleh pemerintah untuk transportasi agar anak-anak dapat bersekolah dan biaya logistik dapat berkurang.
Nah, itulah pembagian segmen dari transportasi Damri. Kini saatnya mengetahui sejarah Damri dari zaman Jepang hingga sekarang.
Sejarah Bus Damri
Berikut aadlah sejarah transportasi bus Damri hingga jadi transportasi umum pemerintahan.
- 1943
Bernama Jawa Unyu Zigyosha untuk melayani angkutan barang . Ada juga yang dinamakan Zidosha Sokyoku untuk angkutan penumpang.
- 1945
Berubah nama menjadi 'Djawatan Pengangkoetan' untuk transportasi umum. Sedangkan untuk transportasi barang dinamakan 'Djawatan Angkoetan Darat'.
- 1946
Kedua Djawatan kemudian digabung menjadi 'Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia'. Nah, dari sinilah muncul singkatan DAMRI.
- 1961
DAMRI menjadi BPUPN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Negara). Tertulis dalam PP No. 233 Tahun 1961.
- 1965
DAMRI ditetapkan menjadi Perusahaan Negara (PN) karena pada saat itu BPUPN dihapuskan.
- 1984
DAMRI statusnya berlaih menjadi Perusahaan Umum dengan dasar Peraturan Pemerintahan No. 33 tahun 1984.
- 2002
Status DAMRI sebagai Perusahaan Umum disempurnakan dengan Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2002.
- 2018
DAMRI melakukan re-branding konsep dengan 3 pendekatan konsep: branding, tagline, dan brand guidline.
- 2019 - sekarang
DAMRI ikut bertransformasi dengan transportasi yang baru dilengkapi dengan teknologi yang lebih maju serta fokus kepada layanan pelanggan dan inovasi bisnis lainnya.
Begitulah sejarah bus DAMRI dari mulai zaman penjajahan Jepang hingga sekarang.(*)