Ruangan bagian depan rumah terdapat pelaminan (Puade) yang biasa digunakan untuk pengantin sunat maupun upacara Buhutalo, yaitu upacara menyambut haid pertama anak gadis di kalangan bangsawan.
Bahan atap pada umumnya daun rumbia, sedangkan dinding rumah terbuat dari anyaman bamboo. Setiap rumah terdiri dari kamar tidur, serambi, ruang dapur, dan ruang tamu. Di atas pintu terdapat ukiran yang memiliki makna tertentu.
Sulawesi Barat
Di anjungan Sulawesi Barat ini kamu dapat menemukan rumah adat yang bernama 'Mandar' dari adat Mamuju. Anjungan adat ini disebut dengan Salassa / rumah induk (raja).
Sulbar ini sangat kaya akan hasil buminya. Ada pertambangan minyak bumi, emas dan batu bara di daerah ini. Selain itu daerah ini juga menghasilkan hasil tani seperti cengkeh, kakao, dan kelapa.
Sulawesi Tengah
Di anjungan daerah ini kamu akan menemukan 4 rumah adat yang dinamakan Kaili, To Lobo, Tambi dan Gambiri.
Ciri khas rumah adat ini adalah bagian atap yang ddiberikan mahkota berukir dan bagian belakangnya ditutupi oleh papan.
Daerah ini masih kental dengan bahasa adatnya. Terakhir ada 21 bahasa yang masih digunakan oleh tiap-tiap suku.
Sulawesi Tenggara
Di anjungan TMII kamu akan disuguhkan dengan bangunan tempat Raja pada zaman dahulu. Bangunan ini dinamakan dengan Malige.
Malige pada umumnya digunakan sebagai tempat tinggal raja beserta para permaisurinya. Wah, sangat rukun ya bisa hidup bersama seperti itu.
Kekayaan alamnya meliputi, kayu jati, kayu besi, rotan, dan miba. Nikel dan aspal merupakan hasil dari perut bumi di wilayah ini.
Sulawesi Selatan
Suku yang tinggal di wilayah ini adalah suku Toraja, makasar, Bugis, dan Mandar. Toraja memiliki kebudayaan yang berbeda dari 3 suku lainnya karena berada di pedalaman, sedangkan 3 suku tersebut berada di pesisir pantai.
Pada umumnya rumah adat Toraja menghadap ke Utara. 3 Kepala kerbau yang ada di depan rumah ini melambangkan pemilik rumah bangsawan. Banyaknya lumbung padi 'alang' yang ada di depan rumah juga melambangkan status kekayaan.