Tok, Presiden Jokowi Larang Ekspor Bijih Bauksit

Kamis 22-12-2022,07:07 WIB
Reporter : Purnama Irawan
Editor : Ahmad Lutfi

 

"Agar nilai tambah dinikmati di dalam negeri, untuk kemajuan dan kesejahteraan rakyat,” katanya.

 

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun mengungkapkan kesiapan industri di tanah air dalam mengolah bijih bauksit di dalam negeri.

 

“Kesiapan di industri di dalam negeri, ini sudah ada empat fasilitas pemurnian bauksit yang eksisting dengan kapasitas alumina sebesar 4,3 juta ton,” katanya.

 

Selain itu, diungkapkan Airlangga, fasilitas pemurnian bauksit yang dalam tahap pembangunan memiliki kapasitas input sebesar 27,41 juta ton. Dengan kapasitas produksi 4,98 juta ton atau mendekati 5 juta ton.

 

"Cadangan bauksit kita kan besar, 3,2 miliar ton dan ini bisa memenuhi kapasitas sebesar 41,5 juta ton. Jadi dari jumlah smelter yang disiapkan delapan tersebut masih bisa dua belas smelter lain dan ketahanan dari pada bauksit kita itu antara 90-100 tahun masih cukup reserve yang ada,” katanya.

 

Lebih lanjut Airlangga, mengatakan bijih bauksit akan diolah menjadi alumina. Kemudian menjadi alumunium atau alumunium ingot.

 

"Lalu turun ke produk turunan dalam bentuk batangan atau flat. Tentu nanti akan turun lagi ke industri yang sekarang sudah punya ekosistem yaitu industri permesinan, industri konstruksi,” katanya.

 

Airlangga optimis, kebijakan larangan ekspor bijih bauksit sekaligus mendorong industri pengolahan dan pemurnian di dalam negeri akan mendatangkan nilai tambah bagi Indonesia..Pelarangan seluruhnya bauksit mentah termasuk yang dicuci.

Kategori :