“Ini kan bapak-bapak yang tadi. Motornya juga sama,” pikir Ivan.
Ivan sempat merasakan keanehan. Namun, tidak bisa berpikir lama. Dia lebih mementingkan keselamatannya.
Ivan mengikuti motor matik di depannya. Dia berharap, bapak-bapak itu tidak ngebut dan menghilang. Sehingga, perjalanannya terbantu oleh lampu dari motor matik di depannya.
Namun, motor matik di depan Ivan menjauh. Ivan menarik gas motornya lebih dalam. Dia berusaha mengejar.
Tapi ketika melewati jalan yang sedikit menikung, pengendara motor matik itu tiba-tiba menghilang. Seperti ditelan bumi. Ivan kehilangan jejaknya lagi.
Ivan kembali berjalan tanpa lampu motor. Dia mengandalkan garis marka jalan. Serta, lampu senter yang dipegang istrinya.
Beberapa ratus meter berjalan, Ivan kembali mendengar suara motor di belakangnya. Ivan melihat dari kaca spion, lampu motor di belakangnya berjalan biasa.
Motor itu berusaha mendahului Ivan. Ketika berjalan sejajar, Ivan melihat motor matik yang sama lagi. Pengendaranya juga sama. Bapak-bapak berpeci putih dan mengenakan sarung.