Ivan melanjutkan perjalanan setelah lampu senter dari dalam ransel dikeluarkan. Dia mengendarai motornya dengan bantuan lampu senter di tangan Elsa. Jarak pandangnya terbatas. Ivan berpatokan pada marka jalan.
Ivan berharap cepat menemukan bengkel. Untuk mengganti lampu motornya yang padam. Serta, agar tangan istrinya tidak pegal. Karena memegang senter dan handphone untuk melihat Google Maps.
Di sepanjang jalan, Ivan dan Elsa tidak lagi melihat banyak rumah warga di pinggir jalan. Kalaupun ada, jaraknya berjauhan.
Tak lama, Ivan menemukan bengkel. Ada 3 lelaki di bengkel ini. Ivan cuma membeli lampu depan motor.
“Ah, bisa lah memasang lampu sendiri,” pikir Ivan.
Ivan baru memasang lampu depan motornya ketika menemukan tiang lampu listrik. Dengan bantuan penerangan lampu jalan, dia mengganti lampu depan motornya.
Motor distarter, lampu depan menyala. Ivan dan Elsa melanjutkan perjalanan.
Namun, baru beberapa ratus meter, lampu depan motornya kembali padam. Firasat Ivan mulai tidak enak.