Tidak ada yang aneh di warung lesehan ini. Sama seperti warung lesehan pada umumnya.
Ivan menghentikan motornya di pinggir jalan. Di seberang jalan warung lesehan.
“Udah, ayuk makan. Sekalian kita istirahat di situ,” ajak Elsa.
Dari atas motornya, Ivan melihat seorang laki-laki tengah membereskan piring di dalam warung lesehan. Laki-laki itu seperti membersihkan tempat yang baru saja dipakai oleh pelanggannya.
Ivan lalu melihat sekeliling warung. Halaman warung lesehan berantakan.
Ivan ragu. Dia teringat, jalan yang dilalui seperti membelah hutan. Sepanjang jalan tidak menemukan rumah warga di pinggir jalan. Apalagi, warung makan.
Ivan menolak ajakan istrinya, “Nanti saja, jangan di sini”.
Ivan melanjutkan perjalanan. Tidak lama, dia melihat gapura di depannya. Gapura ini sama persis dengan gapura yang sebelumnya dia lewati. Seperti gerbang masuk tempat hiburan.