Disway Award

Ramai ASN Nongkrong di Jam Kerja, KNPI Cilegon Angkat Suara!

Ramai ASN Nongkrong di Jam Kerja, KNPI Cilegon Angkat Suara!

Potret ASN Cilegon nongkrong di Kafe saat jam kerja-Dok. Istimewa-

INFORADAR.ID- Banyak Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang terlihat berkumpul di kafe saat jam kerja, sehingga perhatian publik terhadapnya meningkat. 

Perilaku ini dinilai merusak citra para pegawai yang seharusnya menjadi teladan dalam disiplin dan tanggung jawab.

Menanggapinya, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Cilegon mengecam tindakan beberapa PNS yang dianggap tidak menjalankan tugasnya dengan baik.

KNPI menilai kebiasaan ini akan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah daerah.

BACA JUGA:4 Destinasi Wisata di Banten yang Bukan Pantai, Wajib Dikunjungi!

BACA JUGA:Pemprov Banten Beri Dukungan Santunan kepada Keluarga Atlet PPLP

KNPI Cilegon juga menyarankan agar PNS meningkatkan semangat kerja dan profesionalisme dalam melayani masyarakat.

Menurut mereka, disiplin dan tanggung jawab menjadi kunci utama dalam membangun pemerintahan yang berintegritas.

Akhirnya, KNPI Cilegon turun tangan mengkritik rendahnya semangat kerja sebagian PNS yang dinilai masih mengabaikan disiplin dan aturan jam kerja.

Sorotan ini muncul setelah foto beberapa PNS yang berpakaian dinas terlihat berkumpul di sebuah kafe di area Bonakarta, Cilegon, pada Selasa 21 Oktober 2025 sekitar pukul 10.45, waktu yang seharusnya digunakan untuk bekerja di kantor.

BACA JUGA:DPRD Banten Minta Perbaikan Menu MBG, Fokus pada Gizi Seimbang

BACA JUGA:Bupati Zakiyah Sidak Truk Tambang di Bojonegara, Pastikan Patuhi Aturan

Pengurus KNPI Cilegon yaitu Badru Ibnu Hasan, merasa kecewa atas perilaku tersebut. Ia menganggap tindakan mereka berkumpul di jam kerja mencerminkan kurangnya tanggung jawab moral dan profesionalisme PNS terhadap amanah publik yang mereka ambil.

“Ini bukan hanya soal berkumpul, tapi soal mentalitas. PNS digaji dari uang rakyat, jadi seharusnya mereka bekerja maksimal di jam dinas, bukan santai di kafe. Jika hal seperti ini dibiarkan, kepercayaan publik terhadap birokrasi bisa hancur,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: