Disway Award

‎Rangkuman Demo Pati dan Pemakzulan Bupati Sudewo

‎Rangkuman Demo Pati dan Pemakzulan Bupati Sudewo

Pemakzulman Bupati Pati Sudewo-@humaspati-Instagram

‎INFORADAR.ID - Aksi demo di Pati yang digelar besar-besaran oleh Aliansi Masyarakat Pati Bersatu di depan Kantor Bupati Pati pada Rabu, 13 Agustus 2025, menjadi sorotan nasional setelah berujung ricuh.

‎Puluhan ribu warga, yang diperkirakan mencapai 85.000 hingga 100.000 orang, turun ke jalan menuntut Bupati Pati Sudewo mundur dari jabatannya.

Demo di Pati ini dipicu oleh kebijakan kontroversial kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250%, meskipun kebijakan tersebut telah dicabut sebelum aksi berlangsung.

‎Berikut adalah rangkuman peristiwa demo di Pati serta isu pemakzulan Sudewo.

‎Latar Belakang dan Pemicu di Pati

‎Kebijakan Bupati Sudewo untuk menaikkan PBB-P2 hingga 250% diumumkan setelah pertemuan dengan para camat dan Paguyuban Solidaritas Kepala Desa dan Perangkat Desa Kabupaten Pati (Pasopati) pada 18 Mei 2025. 

‎Kebijakan ini menuai protes keras karena dianggap memberatkan masyarakat, terutama petani dan nelayan. Selain itu, pernyataan Sudewo yang dianggap arogan, seperti menantang warga untuk berdemo hingga 50.000 orang, memicu kemarahan publik. 

‎Meski Sudewo mencabut kebijakan tersebut dan meminta maaf atas saran dari Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, warga tetap menggelar aksi pada 13 Agustus dengan lima tuntutan utama:

  1. ‎Bupati Sudewo mundur dari jabatannya.
  2. ‎Penolakan penerapan lima hari sekolah.
  3. ‎Penolakan renovasi Alun-alun Pati dengan anggaran Rp2 miliar.
  4. ‎Penolakan pembongkaran total Masjid Alun-alun Pati yang bersejarah.
  5. ‎Penolakan proyek videotron senilai Rp1,39 miliar

‎Aksi demo dimulai dengan damai di pagi, ketika massa berkumpul di Alun-alun Pati. Sekitar pukul 10.45 WIB, situasi mulai memanas karena para demonstran menuntut Sudewo untuk menemui mereka.

‎Ketika tuntutan itu tidak dipenuhi, sebagian massa memaksa masuk ke kompleks Kantor Bupati. 

‎Mereka merobohkan pagar, memecahkan kaca, serta melempari aparat dengan botol air mineral, batu, dan berbagai benda lainnya.

‎Polisi kemudian menembakkan gas air mata dan menggunakan water cannon untuk membubarkan massa. 

‎Kerusuhan semakin meluas, satu mobil polisi dari Propam dibakar, dan wartawan maupun anak-anak yang berada di lokasi ikut terdampak.

‎Sekitar pukul 12.16 WIB, Sudewo akhirnya muncul di atas kendaraan taktis Brimob untuk menyampaikan permintaan maaf. Namun, massa yang marah melemparinya dengan botol dan sandal, Sudewo dievakuasi kembali ke dalam kantor dengan perlindungan polisi. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: