Waw, Pengaruh Rekomendasi Influencer Makin Ngefek: Anak Muda Kian Tergoda
Ilustrasi influencer-Ron Lach -pexels.com
Faktor yang Membangun Kepercayaan
Kepercayaan terhadap influencer tidak otomatis datang. Ada beberapa faktor yang membuat konsumen yakin, seperti:
Konsistensi: Influencer yang tidak sering berpindah-pindah produk lebih dipercaya (43,41%).
Keahlian: Influencer yang menguasai bidang tertentu lebih kredibel (41,54%).
Keaslian dan kejujuran: Influencer yang tampil autentik mendapat kepercayaan tinggi (41,38%).
Selain itu, 80 persen responden menyatakan kepercayaan mereka pada influencer bergantung pada jenis produk yang dipromosikan.
BACA JUGA:Lagu Jingle MPLS 2025 'Hari Baru' Karya Abdul Mu’ti, Ini Lirik Lengkapnya
BACA JUGA:Jepang Dilanda Krisis Matcha: Produksi Seret, Harga Diperkirakan Melambung
Influencer dan Tren Viral
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga, Intan Fitranisa, menilai influencer berperan besar menciptakan urgensi produk.
Contohnya, boneka Labubu yang sudah lama diproduksi baru viral setelah diunggah Lisa BLACKPINK.
Wawan Kurniawan, peneliti psikologi sosial Universitas Indonesia, menambahkan bahwa influencer kerap menjadi panutan yang memengaruhi pilihan konsumen secara psikologis, bukan hanya berdasarkan fungsi produk.
Sisi Gelap Influencer Marketing
Namun, ada juga sisi negatifnya. Yuksel Ekinci, profesor marketing Universitas Portsmouth, mengingatkan bahwa beberapa influencer kerap menyampaikan informasi yang menyesatkan atau melakukan praktik promosi tidak transparan, yang bisa merugikan konsumen.
Pengaruh influencer semakin nyata, terutama di kalangan anak muda. Namun, konsumen sebaiknya tetap kritis dan tidak langsung mengikuti semua rekomendasi. Memahami kebutuhan sendiri dan riset produk tetap jadi kunci agar keputusan belanja tepat dan memuaskan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
