Paradox of Choice: Kenapa Banyak Pilihan Malah Bikin Hidup Gen Z Jadi Pusing?

INFORADAR.ID - Paradox of choice adalah fenomena yang semakin sering ditemui, terutama di kalangan Generasi Z. 

Istilah paradox of choice menjelaskan situasi di mana banyaknya opsi yang tersedia ternyata tidak membuat keputusan menjadi lebih mudah, namun justru semakin membingungkan dan membuat stres. 

Dalam dunia psikologi, paradox of choice menggambarkan bagaimana kelebihan pilihan bisa menyebabkan kelelahan dan kelelahan mental. 

Konsep paradox of choice ini pertama kali diperkenalkan oleh psikolog Barry Schwartz, yang menyoroti bagaimana terlalu banyak pilihan bisa mengurangi kepuasan dan membuat orang sulit menentukan keputusan. 

Di sini, kita akan membahas mengapa paradox of choice sering kali membuat Gen Z merasa stres dan bagaimana cara mengatasinya secara efektif.

BACA JUGA: Gaya Hidup Lembut Digandrungi Anak Muda, Hidup Nyaman Tanpa Tekanan?

BACA JUGA: Penggemar Wajib Tahu! Konser K-Pop di Bioskop Kini Jadi Tren Global

Apa Itu Paradox of Choice?

Secara sederhana, paradox of choice adalah konsep yang menjelaskan bahwa ketika seseorang dihadapkan dengan terlalu banyak pilihan, bukan berarti hidupnya jadi lebih mudah. 

Malah, justru sering kali membuat seseorang merasa terbebani, bingung, dan stres. 

Menurut Barry Schwartz dalam bukunya The Paradox of Choice, terlalu banyak opsi dapat menyebabkan apa yang disebut sebagai kelelahan keputusan, yaitu kelelahan dalam mengambil keputusan, yang kemudian bisa memicu kelumpuhan pilihan, kondisi di mana seseorang justru sulit memilih karena takut salah menentukan pilihan.

Paradox of Choice dan Pengaruhnya pada Generasi Z

Sebagai generasi yang tumbuh bersama teknologi dan internet, Gen Z sangat akrab dengan berbagai pilihan yang tak terbatas. 

Mulai dari jurusan kuliah, karir, gaya hidup, sampai hiburan, semua tersedia dalam beragam variasi. Namun, keberagaman ini tidak selalu membahagiakan mereka. 

Sumber: